Masukkan Jokowi Daftar Tokoh Dunia Terkorup, OCCRP Akui Tak Punya Bukti

jokowi korupsi1
Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). (ist)

JAKARTA | patrolipost.com – Rilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukkan nama Presiden ke-7 RI Jokowi ke daftar tokoh terkorup dunia 2024 menimbulkan kehebohan di Tanah Air. Namun mendadak OCCRP memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak memiliki bukti, hanya berdasarkan banyaknya email yang masuk.

Klarifikasi ini disampaikan OCCRP melalui situsnya pada Jumat (3/1/2025). Dalam pengumumannya, OCCRP mengaku memasukkan nama Jokowi sebagai tokoh terkorup karena banyak menerima kiriman email.

Diberitakan tribun.com, pihak OCCRP mengaku telah menerima 55.000 kiriman email, termasuk beberapa tokoh politik paling terkenal hingga yang kurang terkenal. Lembaga tersebut mengaku tak memiliki kendali atas siapa yang dinominasikan karena saran datang dari orang-orang di seluruh dunia.

“Ini termasuk pencalonan mantan presiden Indonesia Joko Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi,” demikian pernyataan Penerbit OCCRP Drew Sullivan.

Tak hanya itu, OCCRP ternyata juga tak memiliki bukti Jokowi terlibat dalam korupsi untuk keuntungan finansial pribadi selama masa jabatannya.

“Para juri menghargai nominasi warga negara, tetapi dalam beberapa kasus, tidak ada cukup bukti langsung tentang korupsi yang signifikan atau pola pelanggaran yang sudah berlangsung lama,” imbuhnya.

Keputusan akhir untuk penghargaan “Tokoh Tahun Ini” dibuat oleh para juri. Proses seleksi akhir OCCRP didasarkan pada penelitian investigasi dan keahlian kolektif jaringan.

OCCRP mengakui pengumuman yang dikeluarkan OCCRP terkadang disalahgunakan oleh individu yang punya agenda lain termasuk agenda politik mereka. Namun, OCCRP menjelaskan tujuan dari pengumuman ini untuk memberikan pengakuan terhadap kejahatan dan korupsi.

Penghargaan ini menyoroti sistem dan aktor yang memungkinkan terjadinya korupsi dan kejahatan terorganisasi. Selain itu juga berfungsi sebagai pengingat akan kebutuhan berkelanjutan untuk mengungkap ketidakadilan. (807)

Pos terkait