BATAM | patrolipost.com – Petugas gabungan dari TNI, Polri, satpol PP, dan Direktorat Pengamanan BP Batam, memukul mundur massa unjuk rasa penolakan pengembangan kawasan Rempang dari depan Kantor BP Batam, Senin (11/9).
Ratusan petugas beratribut lengkap disertai kendaraan taktis itu mendesak maju ke kerumunan massa unjuk rasa. Sebab, warga menolak menyelesaikan permasalahan itu secara damai. Akibatnya, terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan petugas.
Petugas yang memaksa mundur sempat dilempari batu oleh pengunjuk rasa. Mereka terus mendorong warga hingga akhirnya berhenti di depan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam.
Beberapa dari pengunjuk rasa masuk gedung tersebut, sedangkan yang lain masih berada di luar. Sejumlah orang diamankan pihak kepolisian.
Saat ini, situasi berangsur-angsur kondusif. Namun, petugas gabungan masih terus berupaya untuk mengamankan situasi di lokasi ricuh.
Beberapa ruas jalan juga sempat terganggu dengan adanya aksi tersebut. Akan tetapi, masih bisa dikondisikan oleh petugas.
Aksi unjuk rasa warga yang menolak pengembangan Kawasan Rempang di depan Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam ricuh, Senin (11/9) sekitar pukul 12.30 WIB. Beberapa petugas dilaporkan terluka akibat lemparan batu. Sementara itu, dari pihak warga, masih belum diketahui apakah ada korban.
”Ada 12 anggota saya yang terluka akibat terkena lemparan batu,” ujar Kapolresta Barelang Kombespol Nugroho Tri Nuryanto.
Warga awalnya melakukan aksi dengan damai, tiba-tiba ricuh dengan menghancurkan pagar. Tidak hanya itu, lemparan batu, kayu, hingga bom molotov dilemparkan warga ke arah halaman kantor BP Batam.
Petugas pun membalas dengan tembakan gas air mata dan water ke arah kerumunan aksi unjuk rasa. Beberapa petugas dan karyawan BP Batam terluka. Di antaranya petugas Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam dan dari pihak kepolisian. Mereka dibawa ke klinik di kantor BP Batam untuk mendapat perawatan.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan, salah satu korban yang terluka merupakan pejabat utama BP Batam yakni Direktur Pengamanan (Dirpam) BP Batam Brigjen Pol Muhammad Badrus.
”Ada sekitar enam orang yang terluka, baik dari Ditpam maupun dari polisi. Salah satunya yang terluka itu jenderal bintang satu. Dia kena lemparan di bagian dagu sampai berdarah,” ujar Tuty sapaan Ariastuty Sirait. (305/jpc)