Menparekraf Rencanakan Bali Waste Cycle Jadi Lokasi Kunjungan Side Event KTT G20

2022 05 15 16 23 55 890
2022 05 15 16 23 55 890

Kunjungan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Bali Waste Cycle (BWC).

 

Bacaan Lainnya

 

DENPASAR | patrolipost.com – Bali Waste Cycle (BWC) bakal menjadi tempat yang istimewa bagi Bali, menjelang perhelatan Presidensi G20 (The Groups of Twenty), yang direncanakan menjadi lokasi kunjungan side event Presidensi G20 pada bulan November 2022 mendatang. Hal ini terungkap saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, didampingi Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, berkunjung ke pengolahan sampah plastk milik BWC di Jalan Cargo Permai Nomor 67, Ubung, Denpasar Utara dan diterima langsung Founder BWC (Bali Waste Cycle), Putu Ivan Yunatana didampingi Direktur BWC, Olivia Anastasia Padang, Sabtu (14/5/2022).

Turut hadir, binaan BWC dan mitra kerjasama yang hadir Kepala BPJS Kabupaten Badung, PKFI, TPS3R Desa Banjarangkan dan Bank Sampah Banjarangkan Asri dari Denpasar TPS3R Sadu di Desa Sumerta Kaja, Bank Sampah Wadah Wangi, Bank Sampah Abiantimbul, PT. Bonofactum, Hotel Cakra dan lain-lainnya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno berinisiatif mengunjungi kantor BWC sekaligus gudang pengolahan sampah plastik, berawal saat dirinya kembali dari Sidang Umum PBB, untuk melakukan sesuatu hal terkait pengelolaan sampah plastik di Bali.

Melalui tindakan nyata yang sudah dilakukan BWC, Sandiaga Uno terkesan dengan sistem penanganan dan pengelolaan sampah plastik. Untuk itu, BWC menjadi pihak nomor satu yang dijajaki Kemenparekraf untuk melakukan MOU atau bentuk kerjasama.

“Waktu di PBB, kami memperlihatkan sedotan dari rumput yang mendapat apresiasi, bahwa hal ini bukan hanya konsep, tetapi sudah action. Nanti, G20 saya juga ingin men-show case apa yang dilakukan oleh BWC, mungkin bentuknya akan MOU dan aktivasi dari beberapa kegiatan. Nanti, kami mintakan di Deputi Bidang Investasi dan Industri saat kami melakukan side event G20, side trip-nya adalah juga berkunjung ke BWC,” ungkap Sandiaga Uno.

Kemudian, Sandiaga Uno menjelaskan, akan memajang beberapa produk ekonomi kreatif yang berasal dari olahan dan kreasi sampah plastik yang didaur ulang, saat G20 nanti. Bahkan, Sandiaga Uno juga berkesempatan melihat hasil olahan sampah bisa menghasilkan kreasi-kreasi ekonomi kreatif berbasis kriya yang ditampilkan pihak BWC dan mampu memberikan aktivitas dalam membuat produk kerajinan.

“Kerajinan ini sebagai salah satu wujud ekonomi kreatif yang timbul dari pengolahan sampah plastik. Hal ini juga perlu diapresiasi dengan dietalasekan saat G20 dan setiap event, bahwa dengan pengelolaan ini bisa mengurangi sampah plastik, yang targetnya 30 persen pada tahun 2025,” paparnya. Seraya berujar, upaya BWC yang dilakukan akan menjadi gerakan nasional yang tentunya diharapkan sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi Bali.

“Jadi, tindak lanjutnya, menurut saya sebagai gerakan kerjasama atau MOU dan setelah itu, kita aktivasi dengan aktivasi-aktivasi kegiatan konkret yang ada di lapangan,” tandasnya.

Sementara itu, Founder BWC atau Bali Waste Cycle, sekaligus Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia atau APSI Bali Nusra, Putu Ivan Yunatana didampingi dengan Direktur BWC, Olivia Anastasia Padang mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan rencana Menparekraf Sandiaga Uno dan berharap, kehadirannya bisa mensupport program BWC terkait pengelolaan dan pemilahan sampah plastik.

“Kedepannya, dengan kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno, kami bisa lebih berbuat yang lebih baik lagi, karena hal ini bukan sesuatu hal yang sangat luar biasa dan kami memang masih baru. Dengan adanya niat kami, untuk membantu alam lingkungan Bali serta memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat, yang bisa berdampak positif, khususnya bagi perekonomian Bali. Mudah-mudahan, juga dengan kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno menjadi semangat baru bagi tim BWC atau Bali Waste Cycle, untuk lebih bisa membantu lingkungan Bali sebagai program yang terus berkelanjutan,” terang Ivan Yunatana.

Kehadiran Menparekraf Sandiaga Uno juga diapresiasi Pemerintah Provinsi Bali lewat Ketua Aliansi Masyarakat Pariwisata Bali, DR. Gusti Kade Sutawa yang menyampaikan, adanya perhatian pemerintah pusat yang sangat luar biasa guna menjadikan semangat baru bagi tim BWC untuk mewujudkan Bali bebas sampah.

Soal pengelolaan dan penanganan sampah berbasis sumber, Founder BWC, Putu Ivan Yunatana terus mengedukasi masyarakat sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 tahun 2019.

“Sampah yang sudah dipilah, kami beli melalui skema yang ada di bank sampah dan TPS3R khususnya sampah plastik, karena kami memang fokus kesana, kurang lebih sekitar 50-60 ton sampah plastik ditanganinya. Kami berharap, menjelang G20, kami bisa menambah kapasitas lagi, untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Bali,” pungkasnya. (wie)

 

Pos terkait