BANGLI | patrolipost.com – Serangkaian HUT Bangli ke-818 dilangsungkan berbagai acara hiburan di Alun-alun Bangli. Ruang tersebut dimanfaatkan panita dengan menyewakan stand. Namun sayang salah satu penyewa stand yakni “”Lapak Second Bali” disatroni maling, Sabtu (14/5/2022).
Dalam aksinya pencuri berhasil membawa kabur beberapa potong baju dan celana. Pemilik lapak telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak panitia.
Pemilik Lapak Second Bali, Kadek Dharma Adnyana saat dikonfirmasi mengatakan baru mengetahui beberapa potong baju dan celana yang dipajang hilang ketika membuka stand. Sebanyak 6 potong baju kaos yang dipajang di stand tinggal gantungan saja. Pihaknya kemudian mengecek barang yang lain, ternyata 5 celana pendek dan 1 celana panjang juga raib.
”Kalau dipukul rata dari barang yang hilang kerugian sekitar Rp 1,2 juta,” jelasnya, Minggu (15/5/2022).
Lanjut pria asal Banjar Negari, Singapadu Gianyar ini pihaknya tutup stand sekitar pukul 23.00 Wita. Sebelum ditinggal pintu stand ditutup dengan cara diikat. “Prihal kehilangan telah kami lapor ke panitia dalam hal ini Rase Of Bangli,” ujar pria berbadan tambun ini. Lantas jawaban dari panitia, kata Kadek Dharma pihak panitia akan mempelajari rekaman CCTv.
Di balik kejadian ini pihaknya berharap ada itikad baik panitia yakni dengan mengganti kerugian, sebab masalah keamanan jadi tanggung jawab panitia. Sedangkan untuk sewa stand selama 10 hari yakni Rp 2,5 juta.
”Kami masih tunggu itikad baik panitia,” harapnya.
Disinggung apakah ada rencana akan kembali memperpanjang sewa stand, sebut Kadek Dharma jika melihat harga sewa dibandingkan transaksi yang berlangsung, pihaknya tidak lagi perpanjang sewa stand. Beda halnya jika panitia turunkan harga sewa.
”Kalau harga sewa Rp 1,5 juta mungkin kami akan kembali sewa stand, jika tetap seperti harga semula tentu kami pikir dua kali sewa stand untuk sepuluh hari ke depan dari tanggal 18-28 Mei,” ujarnya.
Sementara Ketua Rise Of Bangli, Wayan Wahyu Pramana mengatakan sebelum stand dibuka telah diakukan technical meeting. Dalam kesempatan tersebut telah disampaikan untuk barang yang ada dalam stand menjadi tanggungjawab penyewa.
“Kami sudah samapaikan seperti itu, namun ada beberapa pemilik stand malah tinggalkan begitu saja barang dalam stand tanpa penjagaan, padahal dari pantauan suasana masih ramai hingga subuh,” ujar Wayan Wahyu.
Pihaknya sangat menyesalkan terjadi kasus seperti itu. “Kami akan lakukan mediasi dengan penyewa, tentu akan dicari solusi yang terbaik,” kata Wayan Wahyu Pramana. (750)