Menteri LH dan Gubernur Bali Tanam 500 Bibit Pohon di Kawasan Taman Kehati Kesiman

tanam pohon1
Menteri LHK RI Hanif Faisol Nurofiq menanam pohon di Taman Kehati Kesiman. (fajar)

DENPASAR | patrolipost.com –  Dalam rangka memperbaiki ketahanan lingkungan Bali, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI Hanif Faisol Nurofiq bersama Gubernur Bali Wayan Koster menanam pohon secara simbolis di Kawasan Taman Kehati, Kesiman, Denpasar, tepatnya di tepi Tukad Ayung, Jumat (29/9/2025).

Menteri LHK Hanif Faisol menyampaikan apresiasi terhadap langkah Gubernur Bali dalam merespons bencana hidrometeorologi yang belakangan terjadi. Menurutnya, perubahan iklim global telah menyebabkan pola curah hujan di Bali semakin ekstrem.

Bacaan Lainnya

“Curah hujan pada hari kejadian bencana tercatat 245,75 milimeter, artinya dalam satu meter persegi turun 245,75 liter air. Sementara kondisi lanskap kita di daerah aliran sungai (DAS) hanya menyisakan sekitar 1.500 hektare pepohonan. Ini tentu tidak cukup menahan debit air,” ungkap Menteri Hanif.

Menteri Hanif menegaskan, kegiatan penanaman pohon ini akan menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan lingkungan di Bali.

“Hari ini kita menanam di Taman Kehati, Denpasar, dan akan dilanjutkan di daerah-daerah penyangga lainnya, termasuk hulu sungai. Reboisasi dan penghijauan harus segera kita kerjakan,” ujarnya.

“Bali harus punya pola dasar peningkatan resistensi menghadapi krisis global, dan terus menanam, menanam dan menanam” tegas Menteri LH.

Menteri Hanif menambahkan, dari total 49.500 hektare lahan, setidaknya 30 persen perlu ditanami kembali sebagai kawasan hutan. Selain itu, perlu dipadukan dengan perkebunan bernilai ekonomis sesuai tipologi masyarakat.

“Kalau memang diperlukan penertiban dan penegakan aturan, harus dilakukan tanpa pandang bulu. Ini untuk generasi mendatang,” imbuhnya.

Sementara itu, Gubernur Koster menegaskan, pihaknya bersama jajaran pemerintah daerah dan pusat telah turun langsung memantau berbagai persoalan lingkungan, mulai dari alih fungsi lahan di sepadan sungai, pembuangan sampah sembarangan, hingga kepatuhan para investor.

“Semua DAS akan kita petakan dan audit kembali, mulai dari Tukad Ayung, Tukad Badung, Tukad Mati, hingga Tukad Unda. Kita buat tanggul, kita atur aliran agar tidak terlalu deras. Hotel-hotel juga wajib tertib mendukung keberlangsungan ekosistem. Jika melanggar, akan ada sanksi tegas,” ujar Koster.

Sebagai bentuk nyata, penanaman di Taman Kehati Kesiman dan Lapangan Tembak Polda Bali kali ini melibatkan sejumlah bibit pohon, di antaranya, Majegau sebanyak 50 pohon, Nagasari 25 pohon, Rejasa 25 pohon, Cempaka 50 pohon, Mangga 150 pohon dan Nangka 200 pohon.

Gubernur Koster menekankan bahwa upaya pelestarian lingkungan di Bali harus melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, pelaku usaha, hingga dunia pendidikan. (pp05)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *