Meski Pandemi Covid-19, Kegiatan Posyandu Banjar Tetelan Tetap Jalan

Kegiatan posyandu di balai Banjar Tetelan, Desa Candikusuma Melaya.

MELAYA | patrolipost.com – Di tengah pandemi Covid-19, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang sejatinya merupakan kegiatan kesehatan dasar untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan tetap diadakan di Banjar Tetelan, Desa Candikusuma Melaya. Hal tersebut dilakukan guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan baik di masa pandemi ini.

Ketua Posyandu Usada Mekar sekaligus Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), Ni Putu Sri Sulastri mengatakan, digelarnya posyandu di tengah pandemi Covid-19, telah melalui proses diskusi maupun konsultasi ke beberapa pihak yang bersangkutam, mulai dari bidan desa hingga kepala desa. Tidak hanya itu, tahap konsultasi juga dilakukan ke bhabinkamtibmas yang turut menyambangi kegiatan posyandu di banjar.

“Memang awalnya saya sempat was-was  dan ragu karena situasi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) ini, tapi setelah melalui konsultasi, akhirnya dapat melaksanakan kegiatan ini,” kata Ni Putu Sri Sulastri kepada patrolipost.com, Minggu (19/4/2020).

Meskipun demikian, Putu Sri Sulastri menerangkan pelaksanaan program posyandu untuk anak maupun balita terutama pemberian imunisasi tidak baik ditunda maupun diundur. Baginya, pemberian imunisasi terhadap anak atau balita sesuai jadwal sangat penting guna mendukung kesehatan anak tetap terjaga dengan baik.

“Saya peduli terhadap tumbuh kembang anak dan kesehatan anak, terutama masalah imunisasi yang memang wajib dilaksanakan. Apalagi pemberian imunisasi ini dapat memberikan dampak menjaga kekebalan tubuh anak untuk melawan penyakit di situasi pandemi ini,” terangnya.

Sri Sulastri menyatakan, apabila program posyandu ditiadakan, maka memungkinkan dapat memicu munculnya masalah baru dalam masyarakat, seperti mudahnya anak terpapar penyakit di pandemi dan permasalahan stunting.

“Jangan sampai nanti ada balita penerus bangsa kita mudah terpapar penyakit, dan mengalami masalah dalam tumbuh kembangnya serta permasalahan stunting atau BGM,” tuturnya.

Selanjutnya, Sri Sulastri menjelaskan adanya pandemi covid-19 bukan berarti harus meniadakan kegiatan posyandu tersebut. Posyandu tetap diadakan dengan tetap memerhatikan protap sosial distancing dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sesuai yang dianjurkan.

“Tentunya dalam pelaksanaan ini, kami semua menerapkan social distancing dengan ketat. Kita juga terapkan PHBS, siapkan alat cuci tangan, sabun, jaga jarak jangan bergerombol, sehingga pelaksanaan posyandu di banjar kami berbasis sosial distancing dan tentunya penggunaan masker yang wajib,” jelasnya.

Sri Sulastri berharap adanya kegiatan program posyandu terus dapat terlaksana sesuai jadwal, mengingat saat ini wabah yang menyerang Indonesia adalah virus yang berbahaya sehingga perlunya menjaga kesehatan ibu dan anak, termasuk pemberian vaksin imunisasi dapat dilakukan terhadap bayi baik di Banjar Tetelan maupun banjar dan desa lainnya tanpa terkecuali dan program imunisasi bisa berjalan sukses. (cr02)

Pos terkait