BANGLI | patrolipost.com – Siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Bangli yakni Ni Luh Suwastini (23), meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di Jalan Bau, Jurusan Bangli – Susut, Banjar Dinas Bau, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli pada Rabu (17/4/2024).
Informasi yang dihimpun, Luh Suwantini merupakan warga Banjar/Desa Sekaan, Kintamani, Bangli. Saat kejadian dirinya mengendarai sepeda motor Honda Scoopy DK 3703 PP.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 12.15 Wita. Awalnya Luh Suwantini datang dari arah Timur (Kelurahan Cempaga) menuju ke Barat (Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan). Sesampainya di kawasan persawahan, tepatnya di Banjar Dinas Bau, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Suwastini tidak bisa mengendalikan sepeda motornya. Akhirnya menabrak tebing sawah yang berada di Utara (kanan) jalan, hingga menyebabkan ia terjatuh di bahu jalan.
Kanit Laka Lantas Polres Bangli Ipda I Ketut Karya mengatakan dari hasil olah TKP, diketahui jika kondisi jalan basah pasca hujan.
“Jika dibilang tergelincir karena faktor jalan, tidak. Karena posisi korban berada di sebelah kanan jalan, bukan di kiri jalan. Disamping itu tidak ada bekas rem atau gesekan di jalan. Justru anggota kami menemukan bekas tabrakan di tebing sawah sebelah kanan jalan,” jelasnya.
Akibat menabrak tebing sawah, Suwastini terpental dan terjatuh di bahu jalan sebelah Utara. Sedangkan sepeda motornya masuk got sebelah Utara jalan. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka robek pada pelipis kanan. Selain itu mengalami dislokasi pada pinggul kiri dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Menurut Ipda Karya, korban dari sekolah hendak pulang ke Sekaan.
“Saat ini jenazah korban masih berada di kamar jenazah RSU Bangli,” sebutnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SLB Negeri 1 Bangli I Wayan Mudayana membenarkan bahwa Luh Suwastini merupakan siswi SLB. Yang bersangkutan saat ini masih duduk di bangku kelas VI. “Yang bersangkutan sekolah pada usia yang sudah cukup dewasa. Siswi kami ini merupakan siswa berkebutuhan tuna rungu,” ungkapnya.
Pihak sekolah baik guru atau siswa merasa kehilangan atas kepergian Luh Suwastini. Dirinya dikenal sebagai siswi yang aktif, dan memiliki bakat melukis.
“Kami pihak sekolah dan Disdikpora Provinsi menyampaikan bela sungkawa. Semoga siswa kami yang tersayang mendapat tempat yang terbaik. Keluarga diberikan ketabahan,” sambungnya.
Kata Wayan Mudayana, seluruh keluarga besar sekolah sudah melakukan doa bersama untuk mendaokan Luh Suwastini. Dalam seminggu ini, sekolah akan menaikan bendera setengah tiang sebagai tanda duka cita.
“Mulai besok kami akan menaikan bendera setengah tiang. Kami akan melayat ke rumah duka. Untuk saat ini jenazah masih dititip di RSU, karena pihak keluarga masih akan rebug untuk pelaksanaan upacara,” imbuhnya. (750)