BANGLI | patrolipost.com – Musim kemarau yang berkepanjangan mengancam keberadaan tanaman hias di beberapa titik areal pertamanan. Mengantisipasi tanaman hias layu atau mati, Dinas Lingkungan Hidup Bangli mengintensifkan penyiraman. Bahkan aktifitas penyiraman ditambah dari hari biasanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli Putu Ganda Wijaya tidak memungkiri jika musim kemarau seperti saat ini mengancam keberadaan pertamanan. Kondisi tanaman hias dan rerumputan banyak yang kering.
Mengantisipasi tanaman hias dan rerumputan mati disikapi dengan mengintensifkan penyirmanan.
”Selain rutin setiap hari lakukan penyiraman, kegiatan penyirmanan juga ditambah,” ujarnya, Senin (9/10/2023).
Kata Putu Ganda Wijaya jika cuaca normal penyiraman dilakukan hanya satu kali saja yakni saat sore hari. Sedangkan jika cuaca panas seperti saat ini waktu penyiraman ditambah yakni dilakukan pada pagi dan sore hari.
“Tergantung cuaca, jika panas terik penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari, begitu juga sebaliknya jika kondisi mendung penyiraman dilakukan dua hari sekali,” ungkap Kadis asal banjar Tegal, Kelurahan Bebalang ini.
Sebut Putu Ganda untuk penyiraman, pihaknya menurunkan dua unit truk tanki, masing- masing truk dikawal 3 orang petugas. Sedangkan untuk pasokan air didapat dengan cara menyedot di aliran air sungai terdekat.
”Hari ini saja kami turunkan 25 orang staf lakukan penyiraman di areal Alun-alun Bangli,” ujarnya.
Sementara areal yang jadi target penyirmanan yakni beberapa titik areal pertamanan, seperti pertamanan di Alun-alun Bangli, monument Kapten Mudita (sebelah utara Alun-alun), Perempatan Catus Pata, dan monument Adipura, Bebalang, serta pertigaan patung Dewi Sri, Kintamani.
”Astungkare sejauh ini belum ada laporan tamanan hias yang mati karena kekeringan,” jelas Putu Ganda Wijaya. (750)