Terumbu karang ‘ditanam’ menggunakan media kerangka besi berukuran 3×2 meter, lalu potongan-potongan karang ditempel di atasnya. Kegiatan tersebut melibatkan TNI dari Kodim 1609/Buleleng, karyawan Pelindo III Celukan Bawang, penggiat lingkungan dari komunitas Bali Resik.
Ketua Kelompok Nelayan Sari Indah, Desa Patas, Abu Hasan (56) mengatakan, sangat mensyukuri nelayan dilibatkan dalam pelestarian terumbu karang melalui bantuan berupa corparate sosial responsibility (CRS) Pelindo III Celukan Bawang untuk konservasi terumbu karang. Selain itu, nelayan juga diberikan bantuan bibit ikan kerapu dan bandeng untuk dilepas liar di laut.
Abu membenarkan sebanyak 1.200 bibit terumbu karang ditanam berjarak 200 meter dari bibir pantai dengan model transplatansi di laut. Model transplatansi menggunakan media kerangka besi yang berukuran 3×2 meter. Potongan-potongan karang kemudian ditempel di atas besi dan ditanam di dasar laut pada kedalaman 10 meter lebih.
Upaya untuk menumbuhkan terumbu karang di Desa Patas merupakan langkah untuk mengembalikan alam bawah laut yang pernah rusak sejak 30 tahun silam. Penyebabnya, menurut Abu, selain karena faktor cuaca ombak atau gelombang, yang terparah adalah eksploitasi ikan hias besar-besaran dengan menggunakan bahan kimia potassium dan bom ikan.
GM Pelindo III Celukan Bawang Rio Dwi Santoso mengatakan, pemberian bantuan berupa konservasi terumbu karang dan bibit ikan merupakan bentuk dukungan Pelindo terhadap kelestarian lingkungan. Khususnya wilayah laut konservasi Desa Patas yang berada di utara Bali. Selain itu, yang menjadi konsen Pelindo yakni melakukan pelestarian lingkungan, bersih pantai, penanaman pohon dan pembagian botol air minum reduce ke sekolah.
Dalam konteks itu, TNI turun untuk ikut membantu merawat lingkungan laut sehingga terpelihara dan berimbas pada penghasilan nelayan. Kalau ekosistem ikan terawat dengan baik ikan akan semakin berkembang. Dan merawat ekosistem laut juga menjadi bagian tugas TNI. (war)