BANGLI | patrolipost.com – Kalangan siswa dimobilisasi untuk meramaikan program car free day (CFD) yang dilaksanakan setiap hari Minggu dan dipusatkan di lapangan Kapten Mudita Bangli. Seperti pelaksnaan CFD yang digelar untuk ketiga kalinya, Minggu (17/11), dimana kegiatan diramaikan ratusan siswa.
Dilibatkanya siswa dalam CFD mengundang keluhan dari orangtua siswa. “Untuk didaerah lain pelaksanaan CFD tidak ada melibatkan kalangan siswa, justru kegiatan diramaikan oleh masyarakat umum,” ujar salah seorang orangtua siswa yang enggan disebutknan namanya.
Lanjut pria asal Kota Bangli ini, dengan mengikutsertakan kalangan siswa tentu akan mengurangi keleluasaan siswa untuk mengisi kegiatannya di hari libur. Untuk CFD siswa wajib hadir dan sudah harus kumpul di lapangan dengan menggunakan seragam sekolah pukul 07.30 Wita dan baru pulang pukul 10.00 Wita.
“Kapan siswa dapat istirahat kalau disibukan kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Selain waktu istirahat, orangtua juga harus menyiapkan uang saku untuk mengikuti kegiatan CFD. “Kami orangtua siswa harus menyiapkan uang saku lebih besar untuk mengkuti kegiatan ini,” ucapnya seraya bertanya apa tujuan darai kegiatan tersebut, khusunya bagi siswa.
Dia mengaku setuju dengan kegiatan car free daya tersebut, namun tidak ada semacam kewajiban sekolah mengikuti kegiatan mingguan tersebut. “Lebih tepat kalau kalangan ASN saja dimobilisasi untuk acara tersebut. Kalau ASN hari Sabtu kan sudah libur, sementara siswa hanya dapat libur di hari Minggu saja,” jelasnya.
Untuk memancing animo masyarakat mengikuti agenda mingguan tersebut, pihak penyelenggara seharusnya mengisi kegiatan dengan acara hiburan yang menarik.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, Nyoman Suteja mengatakan untuk CFD minggu ketiga sebagai penanggung jawab kegiatan Disdikpora. “Masing- masing OPD mendapat giliran sebagai penanggung jawan dari kegiatan tersebut. Untuk minggu ini memang giliran Dinas Pendidikan, CFD selanjutnya dikoordinir OPD lainnya,” jelasnya.
Sementara keikutsertaan kalangan siswa, kata Nyoman Suteja, untuk sekolah yang ikut memang diundang dan sekolah yang terlibat dari tingkatan SD, SMP, SMA/SMK khususnya sekolah yang ada di wilayah Kota Bangli.
“Kami yang mengundang pihak sekolah dan digarisbawahi tidak ada paksaan untuk ikut kegiatan tersebut,” kata Nyoman Suteja, seraya menambahkan, sekolah akan rutin dilibatkan untuk meramaikan kegiatan tersebut.
Sebut Nyoman Suteja, tujuan kegiatan tersebut membudayakan masyarakat untuk hidup sehat. “Mudah- mudahan kegiatan ini nantinya bisa memacing masyarakat luas mengikuti kegiatan ini. Banyak kegiatan olahraga yang bisa dilakukan, entah bersepeda, joging, senam dan lainya,” imbuh Nyoman Suteja. (750)