BANGLI | patrolipost.com – Hampir sebagian besar SD dan SMP di Bangli melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) Terbatas, Senin (27/9/2021). Namun demikian ada beberapa sekolah yang menunda pelaksanaan PTM terbatas. Salah satu faktor penyebab karena ada orangtua siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Bangli, I Wayan Gde Wirajaya mengatakan, untuk jumlah SD di Bangli sebanyak 163 sekolah dan SMP sebanyak 28 sekolah. Dari jumlah tersebut yang telah melaporkan melaksanakan PTM terbatas sebanyak 126 SD dan 25 SMP.
“Pelaksanaan PTM memang tidak serentak, namun PTM di Bangli sudah mulai berlangsung Senin kemarin,” ungkapnya, Kamis (30/9/2021).
Ada beberapa sekolah yang masih menunda pelaksanaan PTM. Hal tersebut disebabkan gedung sekolah dalam proses rehab. Ada pula sekolah yang menunda PTM karena orangtua siswa positif Covid-19. Sekolah tersebut SMP Satap 2 Kintamani yang berlokasi di Desa Gunung Bau, Kecamatan Kintamani.
“Dari laporan yang kami terima ada dua orangtua siswa yang terkonfirmasi positif, sehingga pihak sekolah menunda pelaksanaan PTM,” ungkapnya.
Sebagai langkah antisipasi, maka PTM ditunda hingga situasi kondusif. Jangan sampai berimbas pada lingkungan yang lebih luas. SMP Satap 2 Kintamani mewilayahi siswa asal Desa Awan, Serai, Ulian, Binyan, Kecamatan Kintamani.
“Mengacu aturan, pembelajaran tatap muka bisa ditunda maupun dihentikan bila ada warga sekolah terindikasi Covid-19. Sementara untuk di SMP Satap 2 Kintamani sudah terkonfirmasi Covid-19,” ungkap Kabid asal Desa Songan, Kintamani ini.
Kata Gde Wirajaya, siswa di SMP Satap 2 Kintamani berjumlah 105 orang. Siswa terbagi dalam lima rombongan belajar (rombel). Kelas VII terdapat dua rombel, kelas VIII ada satu rombel dan kelas IX ada dua rombel. (750)