BANGLI | patrolipost.com – Hujan lebat yang terjadi dua setengah tahun tahun lalu tepatnya di Bulan Maret 2019 menyebabkan tembok penyengker SMPN 2 Bangli ambrol. Hingga kini tembok tersebut belum mendapat perbaikan. Lantaran kondisi tersebut, pihaknya sekolah mengakui tak jarang ular masuk areal sekolah. Terlebih lagi di sekitar sekolah berupa semak belukar.
Kepala SMPN 2 Bangli IB Wardana mengatakan, tembok penyengker bagian belakang yang ambrolnya panjangnya hampir 35 meter dengan ketinggian sekitar 4 meter. Ambrolnya tembok panyengker sekolah terjadi pada Maret 2019 lalu. Pada saat kejadian, tembok panyengker ambrol menimpa bagian tembok ruang kelas.
Tidak hanya itu, ambrol tembok panyengker mengakibatkan air langsung tumpah ruah ke halaman sekolah, hingga menyebabkan tembok panyengker bagian depan sekolah juga ikut ambrol.
Terkait kejadian tersebut, IB Wardana mengaku jika pihaknya sudah mengajukan proposal untuk perbaikan yang ditujukan kepada BPBD. Selain itu ke Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Bangli.
“Begitu kejadian kami sudah laporkan dan ajukan permohonan perbaikan. Namun tiga tahun berlalu, belum ada realisasi perbaikan untuk tembok penyengker tersebut,” sebutnya, Kamis (30/9/2021).
Sementara itu imbas tidak adanya tembok penyengker, beberapa kali ular masuk ke areal sekolah. Nyaris masuk ke dalam ruangan, namun cepat diketahui sehingga bisa dievakuasi. Kondisi di sekitar sekolah masih banyak semak. Diperkirakan cukup banyak ular yang berada di lokasi tersebut.
“Harapan kami agar bisa dialokasikan anggaran untuk pembuatan tembok panyengker,” ujarnya. (750)