PADANG | patrolipost.com – Sebuah video yang diunggah dalam media sosial instagram @infokomando sekelompok laki-laki melakukan pemeriksaan terhadap motor gede di SPBU Bukittinggi, video tersebut berdurasi 53 detik. Dalam video tersebut ada lima orang memakai pakain loreng merah ditambah satu orang sedang menanyakan soal moge.
Video itu beredar setelah ada kasus pengeroyokan dan penganiayaan prajurit TNI yang dilakukan kelompok komunikasi Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung Chapter menuai kecaman dari berbagai kalangan. Termasuk organisasi masyarakat Laskar Merah Putih di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar).
Dari video tersebut terlihat seorang pengendara motor gede yang sedang melakukan pengisian BBM didatangi beberapa orang. Salah seorang juga memperkenalkan dirinya kepada pengendara bahwa berasal dari organisasi masyarakat Laskar Merah Putih.
“Izin mas, kita dari Laskar Merah Putih ini, terkait permasalahan yang terjadi kemarin,” kata seorang pria di dalam video tersebut.
Pengendara motor gede ini pun mengaku bahwa dia dari komunitas Harley. Salah satu rekannya juga menjelaskan bahwa mereka dari Kota Padang. Persoalan pengeroyokan kelompok motor gede terhadap prajurit TNI juga tidak diketahuinya.
Ketua Markas Daerah (Mada) Laskar Merah Putih Sumatera Barat, Yonder WF Alvarent, mengaku belum bisa memberikan komentar soal video tersebut.
“Kita masih ada persoalan internal dengan kawan-kawan tapi itu memang teman-teman kita juga, saat ini belum bisa komentar soal ini,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (3/11/2020).
Sedangkan Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan bahwa video tersebut telah diketahuinya dan berharap agar aksi organisasi masyarakat ini tidak terjadi kembali.
“Saya sudah kasih tahu Kapolres supaya aksi itu segera dicegah, nanti khawatinya akan menambah keresahan masyarakat. Laskar Merah Putih diminta tidak melakukan sweeping atau apalah yang dapat merugikan,” kata Satake.
Satake meminta kepada organisasi masyarakat dan warga untuk mempercayai kasus pengeroyokan dan penganiayaan prajurit TNI kepada pihak kepolisian.
“Soal kasus pengeroyokan anggota TNI itu sudah diproses pihak kepolisian. Jangan sampai ada kasus baru lagi,” pungkasnya. (305/snc)