BANGLI | patrolipost.com – Guna mempermudah pelayanan kepada nasabah khususnya bagi calon debitur di tengah kondisi Covid-19, PD BPR Bank Pasar Bangli melakukan terobosan, untuk pengajuan kredit awal bisa melalui aplikasi Whatshapp (WA). Sementara disalah satu sisi memperkuat kelembagaan, pihak Bank Pasar mengajukan penambahan modal ke pemerintah sebesar Rp 6 miliar.
Direktur PD BPR Bank Pasar Bangli, I Made Astawa menjelaskan pengajuan kredit kini bisa melalui WA. Nantinya nasabah akan diberikan form untuk diisi. Kemudian apa saja yang harus dilengkapi oleh pemohon kredit. Dengan demikian pemohon kredit tidak harus bolak-balik datang ke Bank Pasar.
Meski pengajuan dapat melalui WA, namun nasabah tetap menyetorkan dokumen. Bila pengajuan kredit disetujui nasabah bisa langsung tanda tangan. “Untuk memastikan keabsahan dari data, petugas kami tetap melakukan survey, petugas nantinya yang turun tetap mengacu protokol kesehatan penanganan Covid-19,” jelasnya, Jumat (3/7/2020).
Lanjut Direktur asal Desa Peninjoan, Tembuku ini, sementara untuk memastikan layanan Bank Pasar aman dan nyaman, pihaknya juga mengatur pola layanan.
Di mana untuk petugas bank yang mendatangi nasabah ke pasar, dilengkapi alat pelindung diri, baik masker, penutup muka, sarung tangan dan fasilitas lainya. “Melihat mobilitas cukup ramai dan nasabah datang dari berbagai tempat maka dilakukan penyemprotan densifektan secara rutin di kantor,” sebut Made Astawa.
Disisi lain Made Astawa mengatakan di tengah pandemi Covid-19 aktivitas Bank Pasar masih berjalan normal.
Berbicara masalah target yang dipasang sudah terealisasi dan ada pula yang melampaui target. Namun demikian untuk memperkuat kelembagaan Bank Pasar, pihaknya mengajukan tambahan modal ke pemerintah daerah.
Dipaparkan Made Astawa untuk tahun ini penyertaan modal sebesar Rp 30 miliar, dan sudah cair Rp 10 miliar. Kini Bank Pasar mengajukan sebesar Rp 6 miliar.” Untuk memperkuat kelembagaan kami mengajukan suntikan dana ke pemerintah Rp 6 miliar namun untuk besaran angka yang turun belum diketahui karena melihat pula kondisi keuangan daerah,” sebut Made Astawa. (750)