MANGUPURA | patrolipost.com – Pandemi Covid-19 membuat pendapatan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Mangu Giri Sedana, Kabupaten Badung ikut anjlok. Padahal, perusahaan plat merah milik Pemkab Badung yang bermarkas di Pasar Beringkit, Mengwitani, Mengwi itu tiap bulan menargetkan pendapatan sebesar Rp 2 miliar. Namun, karena “digoyang” Covid-19 sepanjang tahun 2020 ini, pendapatannya meleset.
Data Perumda Pasar Mangu Giri Sedana Badung menunjukan, pada Januari 2020 pendapatan hanya tercapai Rp 1,9 miliar lebih atau 92 persen. Kemudian Februari menurun menjadi Rp 1,6 miliar lebih atau 78 persen. Maret kembali turun menjadi Rp 1,4 miliar atau 71 persen. Nah, April kala pandemi Covid-19 menjadi isu internasional pendapatan terjun bebas menjadi Rp 1,1 miliar lebih atau 57 persen.
Pendapatan Perumda dengan sembilan unit pasar ini baru merangkak naik pada Mei dengan memperoleh Rp 1,3 miliar lebih atau 65 persen dari target.
Dirut Perumda Pasar Mangu Giri Sedana Badung, I Made Sukantra mengakui Pandemi Covid-19 cukup memukul pendapatan perusahaan yang dipimpinnya. Ia mengakui dari target Rp 2 miliar per bulan yang dipatok, belum pernah tercapai.
“Penurunan pendapatan mulai terasa sejak 17 Maret lalu. Terparah itu April, terjun bebas. Tapi Mei sudah naik sedikit-sedikit,” ujar Made Sukantra, Rabu (2/7/2020).
Dengan mulai dibukanya aktivitas dengan standar Protokol Kesehatan, pihaknya meyakini pendapatan sembilan pasar yang dinaunginnya akan berangsung naik.
“Data pada bulan Juni belum terinci, namun naik dari sebelumnya,” katanya.
Selama pendapatan jeblok, pihaknya mengaku sudah mengambil langkah untuk mencegah perusahaan kolaps. Salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi. Seperti penundaan pemeliharaan infrastruktur.
“Kami fokus pada kesejahteraan, dalam hal ini pendapatan pegawai. Kami tidak ingin dilakukan pengurangan,” jelas Made Sukantra.
Di sisi lain, menjelang kenormalan baru, Sukantra menegaskan akan mengintensifkan protokol kesehatan di 11 uni usaha yang dikelola pihaknya.
“Sesuai arahan Dewan, menjelang new normal ini kami akan memperketat diri. Kami tidak ingin ada yang terpapar Covid di pasar,” pungkasnya. (634)