LARANTUKA | patrolipost.com – Dinas Pendidikan Flores Timur bangun sekolah darurat di posko pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Sejumlah siswa pun antusias mengikuti pelajaran di sekolah darurat tersebut. Para siswa merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang terdampak erupsi gunung tersebut.
Diberitakan Antara, Pengawas Pendidikan Dasar dan Menengah, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Flores Timur Yohanes Hegon Kelen di Posko Pengungsian Desa Lewolaga, Titehena, Flores Timur, Senin (11/11/2024) mengungkapkan, ada dua tempat yang disiapkan agar anak-anak tidak ketinggalan pelajaran selama mengungsi.
“Di sekolah ini ada dua tempat pembelajaran yang disiapkan,” kata Yohanes.
Menurut Yohanes, siswa kelas 1, 2, dan 3 dari berbagai sekolah akan digabung menjadi satu dan kelas 4, 5, dan 6 ditempatkan pada masing-masing kelas.
“Ini dilaksanakan mulai hari ini sampai besok dan seterusnya,” ujarnya.
Sekolah darurat dibangun di posko pengungsian Desa Lewolaga. Kegiatan ini akan berjalan terus menerus, sesuai dengan masa waktu kegawatdaruratan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sekolah darurat yang dibangun dari tenda khusus tersebut merupakan hasil kerja sama Disdikpora Flores Timur dengan Kementerian Sosial RI.
Yosep, salah satu siswa kelas 2 SD, sangat antusias dengan keberadaan sekolah darurat tersebut. Yosep mengaku tetap semangat meski berada di tempat pengungsian.
“Kita belajar dengan teman-teman, meskipun di tempat pengungsian, kami tetap semangat,” ucap Yosep.
Para pengungsi hingga kini masih bertahan di tempat pengungsian karena Gunung Lewotobi Laki-laki masih terus mengeluarkan material vulkanik. Bahkan, hampir semua bandar udara di Flores ditutup karena abu vulkanik yang mengganggu penerbangan. (pp04)