DENPASAR | patrolipost.com – Guna menjaga kebersihan Kota Denpasar sekaligus mengantisipasi terjadinya banjir, Pasukan Biru Prokasih DPUPR Kota Denpasar secara rutin menggelar pembersihan sungai, jaring sampah dan saluran air. Kali ini kegiatan pembersihan dilakukan dengan menyasar jaring sampah Tukad Badung di Kawasan Banjar Batan Nyuh dan Pemogan Kota Denpasar, Sabtu (29/10/2022).
Kadis PUPR Kota Denpasar AA Ngurah Bagus Airawata mengatakan, cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang terjadi belakangan ini membuat Pasukan Biru Prokasih DPUPR Kota Denpasar terus bersiaga. Pasukan Biru Prokasih juga terus menggencarkan pembersihan sungai dan saluran air. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya antisipasi dalam mencegah meluapnya air sungai atau saluran air akibat adanya sedimentasi, tersumbat sampah atau benda lainya di sungai.
“Pembersihan ini lebih kepada upaya untuk mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya. Hal ini dilaksanakan secara rutin, sehingga saat debit air meningkat tidak meluap atau sampai menimbulkan genangan di titik tertentu. Selain itu, curah hujan tinggi yang terjadi dikhawatirkan membawa sampah kiriman, sehingga harus segera diatensi,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, dari hasil kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setiap hari ini terdapat permasalahan klasik. Yakni masih ditemukannya sampah yang memenuhi sungai dan salter penjaring sampah. Menurutnya, kondisi inilah yang biasanya menimbulkan banjir atau luapan air saat musim hujan akibat tersumbatnya saluran air.
“Hingga saat ini sampah masih menjadi kendala, sehingga diperlukan kesadaran bersama untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai yang menjadi saluran air,” jelasnya.
Agung Ariawata juga menuturkan bahwa secara umum kondisi sungai dan saluran air di Kota Denpasar sudah baik. Namun demikian, tingginya intensitas hujan dan bertambahnya volume air dengan cepat membuat terjadi genangan di beberapa titik, namun pasca hujan reda akan segera kembali normal.
“Kita ketahui Denpasar merupakan daerah hilir, selain sedimentasi, pasang surut air laut juga mempengaruhi perjalanan air menuju muara,” paparnya.
Agung Ariawata mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan. Terlebih Bali khususnya Kota Denpasar bertumpu pada sektor pariwisata juga wajib menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya itu, selain menyebabkan air meluap akibat berkurangnya daya tampung sungai, sampah juga akan bergerak menuju muara tersebut akan mengotori pantai. Maka dari itu, masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan, terlebih di sungai atau saluran air. (030)