JAKARTA | patrolipost.com – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) kubu Abdul Muis Amiruddin belum memutuskan akan aksi unjuk rasa pada sidang tahunan MPR, Senin (16/8) mendatang. PB HMI kubu Abdul Muis akan berunding terlebih dahulu.
Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) PB HMI Rich Ilman Bimantian menerangkan pihaknya akan berkomunikasi dengan aparat keamanan mengenai aksi 16 Agustus nanti. Pihaknya akan bertanya apakah aksi itu bisa dilangsungkan atau tidak.
“Untuk tanggal 16 lagi-lagi kami akan melakukan evaluasi, dengan atas aksi daripada hari ini, kita akan evaluasi, lalu akan kami konsolidasikan, apakah kita akan karena ini puncak tanggal 16 puncak, apakah kami akan nekat melakukan aksi unjuk rasa ataupun kita akan mencoba membangun komunikasi dengan aparat keamanan, bagaimana apakah kita bisa untuk menyampaikan pendapat di depan gedung DPR, MPR,” kata Ilman saat jumpa pers di Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (13/8/2021).
Ilman belum bisa memastikan bagaimana teknis penyampaian pendapat pada 16 Agustus nanti. Namun, dia menyebut akan sesegera mungkin mengumumkan mekanismenya kepada awak media setelah pihaknya berkonsolidasi.
“Nanti dari hasil itu lah kami akan sampaikan juga pada rekan-rekan media untuk teknis tanggal 16 nya gimana, sementara kami belum bisa memastikan pada tanggal 16 itu bentuknya, masih tetap unjuk rasa atau bagaimana di tanggal 16 (Agustus) itu,” ungkapnya.
Ilman mengatakan PB HMI kubu Muis memang berencana menyelenggarakan aksi jelang 17 Agustus nanti, tepatnya pada 16 Agustus.
“Terkait agenda tanggal 16 (Agustus) sebagaimana telah diamanatkan pada saya, selaku penyelenggara teknis Ketua Bidang PTKP PB HMI tetap melanjutkan, artinya sesuai instruksi surat 2 Agustus itu aktivitas atau agenda PB HMI dari tertanggal 6 Agustus, 13 Agustus, 16 Agustus itu akan tetap terlaksana,” jelasnya.
Ia menambahkan ada kemungkinan aksi pada 16 Agustus nanti tidak akan sampai ke titik tujuan aksi. Ilman mengaku pihaknya mendapatkan intervensi terkait agenda tersebut.
“Dengan catatan mungkin kita tidak sampai pada titik aksi yang kita inginkan, karena kami juga tak ingin memaksakan kehendak, bukan kami takut mendapatkan intervensi, tapi intervensi itu memang ada,” katanya.
Dia juga menekankan hal itu untuk meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Tapi kami mencoba menghindari ataupun meminimalkan sebesar mungkin agar tak terjadi hal tak diinginkan,” ucapnya.
Sementara itu, Ilman menyampaikan PB HMI kubu Muis akan berkomunikasi dengan elemen lainnya dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk terus bisa menyuarakan aspirasinya ke pemerintah.(305/dtc)