DENPASAR | patrolipost.com – Pecalang Desa Adat Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar berkomitmen bersama untuk menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Komitmen ini disampaikan langsung Ketua Pecalang Desa Adat Ketewel Komang Swasta, Bendesa Adat Ketewel Ir Nyoman Parwata ST dan Perbekel Desa Ketewel I Putu Gede Widya Kusuma Negara dalam acara tatap muka dengan Polda Bali di Kantor Desa Adat Ketewel, Kamis, 13 November 2025 malam.
Tatap muka dengan tema “Optimalisasi Peran Pecalang Desa Adat Ketewel sebagai Mitra Strategis Polri Menjelang Tahun Baru 2026” itu dikemas dalam suasana kekeluargaan. Polda Bali yang diwakili oleh Panit I Subdit IV Dit Intelkam Iptu I Made Wawan Sulastra SH MAP menyampaikan, dipilihnya Desa Adat Ketewel karena banyak penduduk pendatang dan sebagai bentuk apresiasi terhadap para Pecalang Desa Adat Ketewel dalam menjaga Kamtibmas selama ini.
“Pecalangnya sangat luar biasa proaktif dalam menjaga keamanan. Adanya pelanggaran hukum, diserahkan kepada aparat penegak hukum. Ini bentuk apresiasi dan menjelang Tahun Baru 2026 tetap semangat dalam menjaga keamanan,” ungkapnya.
Perbekel Desa Adat Ketewel, Kusuma Negara mengapresiasi langkah Polda Bali yang datang memberikan support dan mengapresiasi Pecalang Desa Adat Ketewel. Desa Adat Ketewel dengan penduduk yang majemuk sangat rentan dengan keributan atau kriminalitas. Sehingga peran aktif para Pecalang sangat diperlukan dalam menjaga keamanan Desa.
“Ini bentuk sinergitas. Pecalang sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan desa. Sangat rentan dengan tenaga kerja pendatang yaitu tempat usaha. Jangan sampai orang luar menikmati hasil di sini, tetapi malah bikin ribut di sini nama desa kami yang rusak. Apalagi menjelang Nataru ini, kalau keamanannya kondusif roda ekonomi aman dan lancar. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi kerjasama yang baik ini,” ujarnya.
Sementara Bendesa Adat Ketewel Nyoman Parwata mengatakan, peran besar Pecalang dalam menjaga keamanan. Ia mengpresiasi koordinasi dan sinergitasnya dalam menjaga Desa Ketewel dari penduduk pendatang yang mau merusak nama baik desa.
“Hasil sidak, tamu penduduk pendatang sampai jam sebelas malam. Ini karena pemilik kos tidak melakukan kontrol penghuni kos karena pembayarannya via transfer. Kami sudah siap perarem tentang usaha rumah kos aturan yang tegas, seperti identitas penghuni yang jelas, pemilik kos harus lapor 1 x 24 jam dan jam berkunjung tamu harus dibatasi. Setiap bulan kami melakukan sidak,” katanya.
Ketua Pecalang Desa Adat Ketewel Komang Swasta menambahkan, secara teknis sidak di setiap bulan untuk mengecek identitas dan ini sangat penting untuk mempermudah indentifikasi. Selain itu, untuk mencegah konsumsi minuman beralkohol oleh penduduk pendatang yang tidak pada tempatnya dan putar musik yang keras.
“Imbauan kami adalah penduduk pendatang untuk ikut aturan di desa kami. Kami juga mengimbau untuk tidak membawa senjata tajam karena itu sangat rentan. Hasil sidak sebelumnya kami menemukan adanya senjata tajam sehingga langsung disita dan diamankan oleh anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Permasalahan mungkin di pintu masuk Bali bisa lebih diperketat cek identitas karena saat kita sidak mereka sudah ada di sini tidak mungkin kita usir,” pungkasnya.
Guna mendukung Pecalang dalam menjaga Kamtibmas, diakhiri dengan penyerahan rompi pecalang dan fasilitas patroli oleh Iptu Wawan Sulastra kepada perwakilan Pecalang. (007)





