(Foto/ist)
JAKARTA | patrolipost.com – PT Pegadaian (Persero) mewanti-wanti masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap modus penipuan berupa undangan penerimaan rekrutmen karyawan yang mengatasnamakan Direksi atau Pejabat Pegadaian.
Modus penipuan rekrutmen karyawan PT Pegadaian, seolah tak pernah ada habisnya, meski sudah banyak memakan korban.
“Modus yang kerap digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan perseroan. Selama ini para pelaku penipuan mengirim email secara acak kepada para pencari kerja,” ungkap VP Corcom PT Pegadaian Basuki Tri Andayani di Jakarta, belum lama ini.
Basuki mengungkapkan, Email tersebut berisi penerimaan karyawan dengan mencatut dan memalsukan tanda tangan direksi atau pejabat PT Pegadaian lainnya. Para pencari kerja seolah-olah diundang untuk mengikuti proses rekrutmen lanjutan, seperti tes psikologi atau tes wawancara.
“Dengan modus untuk biaya akomodasi dan transportasi, penerima email diminta mentrasfer sejumlah uang kepada rekening agen travel yang dikatakan bekerja sama dengan panitia,” papar Basuki.
Terkait hal tersebut, Basuki memastikan perseroan tidak bekerjasama dengan pihak luar dalam melakukan rekrutmen karyawan.
Apabila mendapatkan informasi selain media resmi perusahaan, masyarakat juga bisa melakukan konfirmasi melalui call center 1500569 atau langsung ke outlet Pegadaian terdekat.
Sementara, Kabag Humas PT. Pegadaian Kantor Wilayah IV Denpasar Komang Hary menambahkan, untuk rekrutmen PT Pegadaian di lingkungan Kantor Wilayah VII Denpasar dapat melakukan konfirmasi ke Bagian Humas dengan no telepon (0361) 242100 .
“Perusahaan tidak pernah bekerja sama dengan perusahaan travel manapun dalam setiap rekrutmen karyawan. Maka jika terdapat informasi seperti itu agar diabaikan karena dapat dipastikan bahwa hal itu adalah tindak pidana penipuan,” tandas Komang hary di Denpasar-Bali, Rabu (22/6/2022).
Informasi tentang rekrutmen karyawan selalu disampaikan melalui media resmi perusahaan seperti website pegadaian.co.id, linkedin PT. Pegadaian atau akun media sosial Facebook, Instagram maupun Twitter. (wie)