GIANYAR | patrolipost.com – Guna menunjang peran perempuan dalam berorganisasi serta untuk meningkatkan kapasitas kepemimpinan perempuan, Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2K) Kabupaten Gianyar melaksanakan Pelatihan Kepemimpinan pada Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi di Museum Subak Masceti, Senin (26/9/2022). Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas P3AP2KB Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu.
Ketua Panitia Pelatihan Kepemimpinan I Ketut Suleman mengatakan Pelatihan Kepemimpinan dilaksanakan guna meningkatkan peran perempuan potensial perdesaan dalam proses pengambilan keputusan, meningkatkan komitmen penentu kebijakan untuk melindungi dan memenuhi hak-hak perempuan dan anak di pedesaan guna mempercepat terwujudnya kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang berkeadilan gender.
Selain itu, kegiatan ini dapat menekan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak guna mewujudkan desa maju, damai dan sejatera. “TP. PKK Desa selalu bersinergi dengan Pemerintah Desa dalam mengelola pembangunan yang berkeadilan gender, untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan anak,” kata Ketut Suleman.
Pelatihan Kepemimpinan diikuti 77 orang peserta yang berasal dari TP PKK Kecamatan dan TP PKK Desa/Kelurahan se-Kabupaten Gianyar.
Kepala Dinas P3AP2KB Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu mengatakan seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat asertif, yaitu penuh dengan percaya diri, mempunyai keinginan yang kuat akan tindakannya, serta mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri maupun orang lain. Berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas P3AP2KB mendorong lahirnya pemimpin perempuan yang mampu memformulasikan visi kepemimpinannya untuk diaktualisasikan dan memberi inspirasi munculnya pemimpin-pemimpin perempuan yang tangguh.
Lebih lanjut, pelatihan ini merupakan langkah awal dalam membangun kesadaran kesetaraan gender antara perempuan dan laki-laki mempunyai hak yang sama dalam akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dari pembangunan dari berbagai sektor.
“Suara perempuan, permasalahan perempuan, dan kebutuhan perempuan dapat terakomodasi, yang diaktualisasi dalam program dan penganggaran melalui startegi pengarusutamaan gender untuk mencapai SDGs Desa dan mewujudkan Pengembangan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA),” papar Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu. (kominfo/eka)