NEGARA | patrolipost.com – Di masa liburan akhir tahun, pengguna jasa penyeberangan Jawa – Bali di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk padat, Minggu (22/12/2019). Sayangnya arus penumpang sempat terganggu cuaca buruk perairan Selat Bali sehingga penyeberangan ditutup sementara. Akibatnya, antrean kendaraaan yang akan menyeberang menuju Jawa meluber hingga keluar areal pelabuhan.
Berdasarkan informasi di hari kedua liburan akhir tahun dan menjelang perayaan Hari Raya Natal serta pergantian tahun Minggu (22/12), jumlah pengguna jasa penyeberangan yang akan meninggalkan Bali melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk semakin meningkat. Peningkatan tidak hanya terjadi pada mobil dan motor, namun juga penumpang pejalan kaki semakin ramai dibandingkan hari-hari sebelumnya. Bahkan peningkatan sudah terjadi sejak Sabtu (21/12) malam.
“Sejak dua hari belakangan jumlah penumpang yang menyeberang ke Jawa memang ada peningkatan. Biasanya terjadi pada pagi dan malam hari,” ujar salah seorang petugas loket tiket. Pengguna jasa penyeberangan ini didominasi warga warga pendatang yang pulang kampung untuk menikmati libur Nataru.
“Saya bekerja buruh proyek. Karena sudah selesai saya pulang kampung untuk berkumpul dengan keluarga,” ujar Ahmadi, salah seorang penumpang pejalan kaki asal Jember.
Selain pendatang, ada juga warga Bali yang sengaja berlibur di luar daerah. “Mumpung anak saya sudah libur sekolah, saya ajak jalan-jalan ke Jawa.” ujar Komang Agus asal Kesiman, Denpasar.
Begitupula penguna jasa yang masuk Bali juga mengalami peningkatan. Seperti yang tampak di pos pemeriksaan kendaraan dan barang di pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk. Pengguna jasa masuk Bali ini didominasi mobil wisatawan lokal yang berasal dari beberapa kota besar di Jawa.
Sejumlah wisatawan seperti dari Surabaya, Yogyakarta, Malang dan lainnya mengaku memilih berwisata ke Bali untuk mengunjungi beberapa objek wisata sekailgus menikmati malam pergantian tahun.
“Kami sudah berencana untuk berlibur ke Bali kebetulan anak-anak juga minta liburan ke Bali,” ungkapnya. Namun di saat arus penyeberangan tengah ramai Minggu sore, arus penyeberangan Jawa- Bali justru terganggu.
Perairan Selat Bali berkabut tebal akibat hujan deras sehingga membuat jarak pandang nahkoda kapal penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk menjadi terbatas. Dengan pertimbangan cuaca buruk tersebut berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran, pihak Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) atau syahbandar akhirnya terpaksa menutup sementara penyeberangan di Selat Bali. Setelah penyeberangan dihentikan sementara pukul 17.00 Wita, seluruh armada diinstruksi mencari titik aman.
Kapal yang selesai muat menunggu di dermaga, sedangkan kapal yang berlayar mencari tempat mengapung yang aman. Akibat tertundanya penyeberangan menyebabkan anteran kendaraan menuju Jawa mengular hingga keluar pelabuhan. “Penyeberangan sempat ditunda sementara karena cuaca buruk dan sekitar satu jam atau pukul 17.40 Wita sudah dibuka kembali. Antrean panjang sampai di terminal maneuver,” ujar Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, AKP Gusti Nyoman Sudarsana. (571)