LABUAN BAJO | Patrolipost.com – Upaya Pemerintah dalam menjadikan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi wisata premium terus ditingkatkan. Salah satu bukti perhatian pemerintah yakni dengan membangun Kawasan Strategis Nasional Pariwisata (KSPN) di Labuan Bajo. Pembangunan beberapa KSPN ini pun ditargetkan rampung akhir tahun 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono saat meninjau progres sejumlah pembangunan infrastruktur KSPN di Labuan Bajo, Rabu (5/8/2020) menuturkan hinggah saat ini proses pembangunan infrastruktur KSPN di Labuan Bajo sudah berjalan sesuai dengan yang dijadwalkan. Ia bahkan meyakini pembangunan akan selesai pada akhir tahun ini.
“Jadi dari puncak Waringin, Jalan Soekarno-Hatta atas, Soekarno-Hatta bawah, Wae Cicu terus disini (Batu Cermin) itu akan kita selesaikan Desember ini,” ucap Menteri Basuki
Selain itu, Menteri Basuki pun menambahkan proyek perampungan pembangunan Infrastruktur KSPN diperkirakan akan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Hal ini menurutnya menunjukan progres pembangunan yang sangat baik.
“Sejauh ini progressnya macam – macam karena mulainya juga kan bertahap. Kayak ini (objek Wisata Batu Cermin) sekitar 28 persen, proyek Infrastruktur jalan di Wae cicu 47 persen. Pembangunan di Puncak Waringin 35 persen. Semuanya on schedule dan bahkan lebih cepat daripada rencananya,” paparnya.
Selain itu, Menteri Basuki pun menambahkan beberapa proyek pembangunan akan tetap dilanjutkan di Tahun 2021.
“Di Tahun 2021 kita akan teruskan program yang lain, ada short cut (jalan pintas) dari bandara ke Puncak Waringin. Tadi harus diperbaiki trotoarnya. Jalan Pantai dari Bukit pramuka sampe ke Pelabuhan sudah berlangsung kontraknya Agustus ini. Pelabuhan sudah di pindah ke Wae Kelambu (dan) itu kita sudah mulai kita tata,” imbuh Menteri Basuki.
Sementara itu, terkait pembangunan Sarpras di Pulau Rinca, Mentri Basuki mengakui meski adanya polemik penolakan dari pegiat pariwisata yang ada di Kabupaten Manggarai Barat, pembangunan dermaga dan taman geopark akan tetap dilanjutkan. Hal ini dikarenakan sudah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi serta penerapan sudah melalui kerjasama lintas kementrian.
“Pulau Rinca, kontraknya sudah ada, tinggal nunggu izin dari lingkungan hidup untuk dibikin dermaga yang baru. Untuk pembangunan di bagian dalamnya sudah ada kontraknya,” sebuta Basuki.
“Waktu sama Presiden dan Ibu Siti Nurbaya sudah oke. Tinggal nunggu secara tertulisnya. UKL-UPL besok mau ditandatangani beliau. Kita tetap ikuti aturan. Kalau anggak ikut aturan nggak mungkin kita bisa bangun Tol Trans Sumatra dan Tol Trans Jawa, itu juga sudah ada aturannya semua. Jadi nggak mungkin dan tidak ada niat dari kami untuk merusak itu. Kita ingin majukan disini (daerah ini). Artinya tetap dibangun,” lanjut Basuki
“Anda tau perintahnya Bapak Presiden, robah wajah Labuan Bajo, hanya itu perintahnya ke saya,” tegas Menteri Basuki.
Pada 2020, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp902,47 miliar untuk mengerjakan 43 paket kegiatan infrastruktur di KSPN Labuan Bajo.
Untuk pengembangan infrastruktur Pulau Rinca, pada Tahun 2020 di antaranya dilakukan pembangunan sarana dan prasara dengan alokasi anggaran sebesar Rp21,25 miliar, reservoir SPAM senilai Rp2,41 miliar, dan pembangunan pengaman Pantai Lohbuaya sebesar Rp46,3 miliar. Pengerjaan meliputi peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan sumber daya air, permukiman, dan perumahan.
Dalam mendukung pengembangan infrastruktur di Pulau Rinca, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) dan Ditjen Cipta Karya melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan. (334)