BANGLI | patrolipost.com – Mengatasi konflik yang berkepanjangan, Pemkab Bangli akan memfasilitasi warga yang menolak pembangunan fasilitasi wisata di areal Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Kintamani dengan pihak investor dalam hal ini PT Tanaya Pesona Batur. Guna membahas masalah itu digelar rapat Tim Kewaspadaan Dini di ruang Krisna Kantor Bupati Bangli, Selasa (17/9/2024).
Ditemui usai rapat, Pj Sekda Bangli I Made Ari Pulasari tidak menampik jika saat ini ramai di media sosial (Medsos) terkait penolakan pengembangan fasilitas wisata di kawasan TWA Gunung Batur. Adapun rencana pengembangan fasilitasi wisata dilakukan oleh PT Tanaya Pesona Batur.
“Agar permasalahan tidak berlanjut dan berlarut-larut kami akan memfasilitasi warga dan pihak investor mencari penyelesaian,” ujar Ari Pulasari.
Menurutnya terkait pengembangan fasilitas wisata pada 2022 lalu telah terbit izin pengelolaan Kawasan, dimana PT Tanaya Pesona Batur bekerjasama dengan BKSDA. Berdasarkan izin tersebut lahan yang dikelola seluas 85 hektar, namun yang boleh dikembangkan untuk pembangunan fisik hanya 10 persennya.
“Proses pengurusan izin sudah dari 2011 lalu. Pada 2022 terbit izin dari Pusat,” bebernya.
Ternyata ada sejumlah warga yang beraktivitas/menempati lahan tersebut. Terdata ada 14 kepala keluarga (KK) yang ada di kawasan tersebut. Kemudian saat ini ada 4 KK yang masih menolak aktivitas PT Tanaya Pesona Batur.
“Dari PT ini sudah melakukan usaha untuk kontribusi bagi warga yang tinggal di sana, seperti disiapkan tempat usaha dan tempat untuk pertanian,” ungkap Ari Pulasari.
Agar persoalan ini tidak berlarut, terlebih Kintamani adalah kawasan pariwisata, maka Pemkab Bangli berupaya untuk memfasilitasi penyelesaian persoalan ini. Akan dilakukan pertemuan dengan menghadirkan warga yang menolak maupun investor pada 19 September 2024.
“Hari ini kami menggelar rapat yang dihadiri Kepolisian, Dinas Pariwisata, dan OPD terkait. Rapat ini membahas langkah yang akan dilakukan untuk penyelesaian masalah ini. Tentu harapan kami kondisi di lapangan tetap kondusif,” ujar Ari Pulasari. (750)