DENPASAR | patrolipost.com – Pemerintah Provinsi Bali mengadakan rapat tertutup terkait kesiapsiagaan menghadapi Covid-19, Kamis (12/3/2020). Selain menyiapkan Satuan Tugas, Pemprov Bali juga tunjuk RSUD Buleleng sebagai tempat penanganan Covid-19 di Bali.
Rapat tersebut dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, Ketua Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Wayan Widia beserta seluruh jajaran pemerintahan.
Wakil Gubernur Cok Ace, usai rapat kepada wartawan menjelaskan, rencana rapat pada hari ini telah diagendakan sebelum adanya korban meninggal pasien positif Covid-19 di Bali pada Rabu (11/3/2020) kemarin.
“Jadi situasinya sangat dinamis sekali, setiap kali ada perubahan-perubahan tertentu, tiap kali selalu berbeda faktanya dengan apa yang terjadi kemarin,” kata Cok Ace seusai rapat di Kantor Gubernur Bali, Kamis (12/3/2020).
Adapun upaya dan langkah-langkah antisipasi strategis yang telah disiapkan Pemprov Bali diantaranya membentuk Satuan Tugas yang akan melakukan fogging (sterilisasi) di tempat-tempat umum tertentu.
“Kami masih memohon pengarahan dan besok akan bicarakan besok dengan satgas-satgas terhadap kemungkinan melakukan fogging di fasilitas pendidikan, tempat transportasi publik, objek wisata dan lain sebagainya,” ujarnya.
Mengenai perkembangan kondisi pasien Covid-19, kata Cok Ace, Dinas Kesehatan telah menyampaikan per hari ini, Kamis (12/3/2020) jumlah pasien suspect menyeluruh dalam pengawasan dari awal hingga hari ini berjumlah 50 pasien dan sejumlah 38 pasien sudah dinyatakan negatif dari hasil lab. Sedangkan 1 pasien WNA meninggal dunia dan 11 pasien masih menunggu hasil lab.
Sementara itu, menyangkut pasien nomor 25 yang meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Wayan Widia menututurkan sedang melakukan contact tracing terhadap pasien 25 Covid-19 dengan mengambil sampel setiap orang yang sempat kontak dengan yang bersangkutan.
“Nanti kalau misalnya hasilnya sudah keluar terhadap yang bersangkutan tentu kita akan isolasi di rumah sakit. Mudah-mudahan besok sudah keluar,” tuturnya.
Widia menyatakan sebanyak 21 Orang sebelumnya pernah melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19 nomor 25 yang meninggal dunia. Kepada 21 orang tersebut diisolasi selama 14 hari di rumahnya masing-masing dan tetap dipantau Dinas Kesehatan.
Untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi, mereka diimbau untuk mengurangi aktivitas, terutama keluar rumah dan menggunakan masker sementara waktu sampai hasil sampel keluar.
Selain melakukan pengambilan sampel, pihaknya juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dan isolasi dengan mereka yang sempat melakukan kontak langsung.
Ia mengungkapkan bahwa rumah sakit diantara RSUP Sanglah di Denpasar, RS Sanjiwani di Gianyar dan RSUD Tabanan, yang ditunjuk sebagai tempat penanganan Covid-19 di Bali. Karena perkembangan situasi di lapangan, selanjutnya RSUD Buleleng juga ditunjuk sebagai rumah sakit yang menyediakan kamar isolasi untuk penyeakit menular. (cr02)