BANGLI | patrolipost.com – Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli mulai mengoperasikan layanan tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS3R). Peresmian TPS3R yang berlokasi di Banjar Buungan, Desa Tiga tersebut dilakukan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta didampingi Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, Kamis (24/2/2022). Dalam upaya penataan lingkungan dibentuk kader lingkungan untuk melakukan sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Perbekel Tiga, I Putu Merta Utama menjelaskan TPS3R dibangun dengan memanfaatkan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sebesar Rp 500 juta dan dari desa sebesar Rp 31 juta. Proses pembangunan sudah dilakukan pada November 2021 lalu.
“Pelaksanaan November pengerjaan tuntas akhir tahun karena ada penambahan volume bangunan, maka dari desa menambah anggaran lagi Rp 31 juta,” ungkapnya.
Keberadaan TPS3R ini nantinya akan melayani wilayah Desa Tiga yang terdiri dari 9 Banjar Dinas. Dengan adanya TPS3R ini sampah di wilayah Desa Tiga dapat dikelola. Diakui sejak setahun belakang masyarakat sudah diajak dalam pemilahan sampah. Sampah yang memiliki nilai jual dikumpulkan dan diangkut bank sampah.
Pihaknya berharap tidak ada lagi masyarakat membuang sampah sembarangan. Di sisi lain Ketua BPD Tiga, I Kadek Budiartawan mengungkapkan selama ini sampah di desa belum terkelola, yang mana masyarakat masih membuang sampah begitu saja. Dengan dioperasikan TPS3R ini sampah bisa dipilah dari rumah antara sampah organik dengan anorganik.
Untuk organik dapat dimanfaatkan kembali di rumah tangga. Sedangkan anorganik akan dibawa ke TPS3R.
“Sampah dikumpulkan dari masing-masing rumah kemudian dibawa ke TPS3R untuk diolah. Nanti untuk residu baru dibawa ke TPA. Kami belum memiliki intalasi untuk pengolahan residu ini,” jelas peternak ayam petelor ini.
Menurut Kadek Budiartawan, untuk pengoperasian TPS3R ada 10 petugas. Dalam proses layanan terbagi dalam tiga rute setiap harinya. Rute layanan Banjar Buungan, Temaga dan Linjong. Rute berikutnya Banjar Penglumbaran Kangin, Tiga dan Kayuambua serta rute Banjar Malet Tengah, Malet Kutamesir dan Pukuh. “Setiap hari petugas melayani seluruh Banjar.
Pihaknya memastikan operasional TPS3R ini mampu melayani dan mengelola sampah di masyarakat. Sebagai upaya mendukung operasional TPS3R ini maka setiap bulan setiap kepala keluarga membayar iuran sebesar Rp 5.000.
”Di wilayah Desa Tiga ada sekitar 2.200 kepala keluarga dan uang iuran yang terkumpul digunakan menunjang oprasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, baik Desa Dinas maupun Desa Adat menjalani kerjasama dalam penataan lingkungan. Dimana kerjasama antara desa dinas dan adat dibuatkan perjanjian kerjasama. Yang mana nantinya seluruh ruas jalan di wilayah Desa Tiga ditata bersama oleh masyarakat.
“Tidak memandang jalan desa, kabupaten atau provinsi, kami bersama masyarakat gotong royong untuk menjaga dan menata lingkungan,” tegasnya.
Disinggung terkait kader lingkungan, Kadek Budiartawan menyampaikan jika kader lingkungan ada sebanyak 48 orang. Kader ini berasal dari seluruh Banjar di Desa Tiga. Kader ini terdiri dari karang teruna atau karang taruni hingga pecalang. Para kader ini memiliki tugas salah satunya melakukan sosialisasi atau edukasi kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis sumber.
“Masing-masing Banjar jumlah kader berbeda, disesuaikan dengan jumlah penduduk,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, masing-masing desa adat juga memiliki pararem dalam pengelolaan sampah. Salah satunya Desa Adat Linjong, yang memberikan sanksi denda bagi krama yang membuang sampah sembarangan. Sanksi meliputi teguran dari prajuru, sanksi sosial berupa kesobyahang (diumumkan) dalam parunaman. Berikutnya sanksi dengan berupa beras 10 kilogram.
“Sanksi yang diberikan bertahap, jika sanksi pertama tidak dihiraukan maka dilanjutkan dengan sanksi selanjutnya,” terangnya.
Di sisi lain, Bupati Bangli Sangat Nyoman Sedana Arta mengatakan jika keberadaan TPS3R ini salah satu upaya untuk menangani permasalah sampah. Pengelolaan sampah dilakukan dari sumber.
“Sampah harus dikelola dari hulu (sumber) agar tidak terjadi penumpukan di hilir dalam hal ini TPA,” sebutnya.
Ditambahkan program TPS3R merupakan implementasi dari kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster. “Kami berharap dengan program TPS3R menjadikan Bangli lebih sehat, lebih bersih dan lebih nyaman. Disamping itu kami mengajak masyarakat untuk senatiasa jaga kebersihan lingkungan,” harapnya. (750)