BANGLI | patrolipost.com – Penataan pedagang Pasar Kidul dan Pasar Loka Crana tidak kunjung tuntas. Beberapa pedagang yang sebelumnya dipindahkan ke Pasar Loka Crana justru kembali balik berjualan di Pasar Kidul. Selain itu banyak kios di Pasar Loka Crana tutup. Sementara Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam waktu dekat berjanji akan segera melakukan penataan.
Menurut salah seorang pedagang di Pasar Kidul, beberapa pedagang jenis aksesoris yang sudah mendapat tempat di Pasar Loka Crana justru kini kembali balik berjualan di Pasar Kidul.
“Ada enam pedagang kembali berjualan di Pasar Kidul, padahal mereka sudah mendapat kios di Pasar Loka Crana,” ungkap pedagang yang enggan disebutkan Namanya, Selasa (28/1/2020).
Lanjut pedagang asal Klungkung ini, alasan mereka kembali pindah karena di Pasar Loka Crana sepi pembeli. Mereka bisa kembali berjualan di Pasar Kidul karena tempat atau kios yang mereka tempati sebelumnya tidak dibongkar.
“Mereka kembali berjualan di tempat lama, kalau ini dibiarkan maka akan semakin banyak pedagang di Pasar Loka Crana kembali berjualan di Pasar Kidul,” jelasnya.
Terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wayan Gunawan disinggung terkait beberapa pedagang Pasar Loka Crana kembali berjualan di Pasar Kidul mengatakan, akan segera turun untuk mengecek informasi tersebut.
“Kami akan segera turun, jika kondisi benar adanya maka kami perintahkan pengelola pasar untuk menertibkan pedagang tersebut,” tegasnya.
Demikian pula halnya dengan keluhan pedagang terkait keberadaan pedagang bermobil yang dibiarkan berjualan melewati batas waktu yang telah ditentukan. Kalau pedagang bermobil dibiarkan berjualan di bawah, tentu pedagang di lantai dua merasa dirugikan dan efeknya suasana pasar tidak akan kondusif.
“Masalah ini harus segera ditangani, dan kami akan segera kordinasikan dengan pengelola pasar,” jelas Kadis asal Dusun Metra, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku ini.
Sementara terkait banyaknya kios yang tutup di Pasar Loka Crana, kata Wayan Gunawan akan segera digelar rapat dengan mengundang pemilik kios yang jarang buka dan yang belum pernah berjualan sama sekali. Dalam rapat tentu pihaknya akan menanyakan alasan mereka jarang berjualan atau tidak pernah berjualan.
“Kalau memang tidak ada minat berjualan, kunci kios akan kami tarik begitu pula bagi yang jarang berjualan,” tegas Wayan Gunawan, seraya mengatakan akan menggelar rapat, Jumat (30/1/2020).
Bebernya dari hasil pendataan jumlah pedagang yang jarang buka dan sama sekali tidak buka untuk blok A sebanyak 12 pedagang, blok B 10 pedagang, blok C 7 pedagang dan blok D 8 pedagang. “Kondisi sama juga kios bagi perajin hampir sebagai besar jarang yang buka,” sebutnya. (750)