DENPASAR | patrolipost.com – Sejak pandemi Covid-19, jumlah pendonor darah terus menurun hingga 30-40 persen. Adapun ketersediaan darah yang bisa difasilitasi Markas Besar PMI Bali maupun UTD PMI Bali yang berada di lingkungan RSUP Sanglah masih sangat minim.
Kasubid Humas Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi Bali, I Made Geria Arnita mengungkapkan sebelum pandemi, pemenuhan kebutuhan darah se-Bali mencapai angka 95 persen dari permintaan. Namun dikarenakan terjadi penurunan jumlah pendonor, sehingga PMI hanya bisa memenuhi 60-70 persen dari permintaan. Sementara kebutuhan darah di Bali dinilai cukup tinggi dan perbandingan ketersediaan stok tidak seimbang.
“Dalam setiap harinya dibutuhkan sekitar 120-130 kantong darah,” kata I Made Geria Arnita.
Menurutnya, saat ini kesadaran masyarakat Bali untuk melakukan donor darah rupanya masih cukup minim.
“Hal itu terbukti, dari ketergantungan suplai darah di Rumah Sakit di Bali mencapai 70-90 persen, sedangkan masyarakat yang berdonor darah masih tergolong rendah,” ujarnya.
Pihaknya menilai bahwa minimnya pendonor karena mewabahnya pandemi Covid-19. Sehingga masyarakat diduga masih khawatir jika saat melakukan donor darah akan terpapar virus.
“Setiap kegiatan donor darah, baik petugas maupun pendonor akan dilakukan screening dan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat. Sehingga kegiatan donor darah dapat berjalan dengan aman,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan selain dampak pandemi, minimnya ketersediaan darah juga disinyalir karena masih berlangsungnya perayaan hari raya keagamaan seperti Galungan dan Kuningan, termasuk bulan puasa.
“Untuk donor darah yang dilakukan pada bulan puasa ini, khususnya bagi saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah puasa, mohon donor darah dilakukan pada sore hari setelah berbuka puasa,” terangnya.
“Kami telah memperpanjang jam kerja khususnya untuk pengambilan donor darah di Unit Transfusi Darah PMI Provinsi Bali ini dari pukul 09.00 sampai 22.00 Wita,” imbuhnya.
Adapun ketersediaan darah yang bisa difasilitasi Markas Besar PMI Bali maupun UTD PMI Bali yang berada di lingkungan RSUP Sanglah masih sangat minim sehingga terkadang kekurangan darah.
“Ini sudah menjadi tugas kita bersama di mana berbagai elemen baik Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, termasuk PMI dan PDDI untuk terus mengedukasi dan mengajak warga masyarakat untuk berdonor darah sehingga hal-hal yang berhubungan dengan kemanusiaan salah satunya ketersediaan darah di Bali bisa terpenuhi,” paparnya.
Maka dari itu, pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, organisai, TNI/Polri, instansi pemerintah, kampus, maupun pelaku usaha di sektor pariwisata untuk turut berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan donor darah.
Selain itu, Geria menyebutkan PMI juga bersinergi dengan Pemprov Bali, Kodam IX/Udayana, Polda Bali, dan sejumlah BUMN. Bahkan Pemprov Bali pada 28 Januari 2021 lalu mengeluarkan surat edaran tentang gerakan gotong royong donor darah untuk kemanusiaan. Untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin berdonor darah, UTD PMI Bali memperpanjang jam operasional yakni mulai pukul 07.00- 21.00 Wita. (cr02)