Pengerjaan Sulit Terealisasi, DPRD Soroti Proyek Jalan di Nusa Penida Senilai Rp56 Miliar

dprd 44444
Ketua Komisi II DPRD Kungkung, I Nengah Ary Priadnya. (ist)

SEMARAPURA | patrolipost.com – Pengerjaan dua proyek jalan di Kecamatan Nusa Penida yang dianggarkan dari dana inpres intruksi presiden (inpres) senilai Rp56 miliar, sampai saat ini tidak ada kejelasan. Hal ini mendapatkan sorotan dari Ketua Komisi II DPRD Klungkung, I Nengah Ary Priadnya.

Nengah Ary Priadnya meminta Pemkab Klungkung tetap memperjuangan anggaran tersebut. Mengingat pengerjaan jalan di Nusa Penida, selama ini menjadi prioritas.

“Kalau realisasi tahun ini sepertinya sulit, karena waktu menyisakan waktu 2 bulan, apalagi ini wilayah kepulauan. Kami harap tahun 2025 bisa terealisasi,” ujar Nengah Ary Priadnya, Selasa (22/10/2024).

Ary Priadnya meminta Pemkab Klungkung harus tetap aktif dan mengawal ulang bantuan pengerjaan jalan dari pemerintah pusat tersebut. Pastikan pengerjaan Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun dan Jalan Lembongan-Klatak terealisasi.

Mengingat jalan itu prioritas, karena merupakan akses utama menuju destinasi wisata.

“Tahun ini tidak ada kejelasan realisasi jalan itu, entah karena miss komunikasi atau apa. Kami berharap eksekutif tahun 2025 lebih intens lagi mengawal rencana pengerjaan jalan itu, sehingga bisa terealisasi,” harapnya.

Pengerjaan dua proyek jalan di Kecamatan Nusa Penida yang dianggarkan dari dana inpres senilai Rp56 miliar, sampai saat ini tidak ada kejelasan.

Sehingga Pemkab Klungkung terpaksa sebatas melakukan tambal sulam, terhadap jalan yang rusak. Itupun hanya dilakukan di Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun, yang menjadi akses menuju destinasi wisata Pantai Kelingking.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Klungkung, Gede Martajaya mengatakan, pihaknya telah bersurat ke Direktorat Bina Marga Kementerian PUPR untuk mempertanyakan realisasi Jalan Bunga Mekar-Pura Kalibun sepanjang 6 kilometer, serta Jalan Lembongan-Klatak sepanjang 4,5 kilometer.

Namun hingga pertengahan Oktober 2024, belum ada kejelasan dari dua proyek jalam tersebut. Bahkan menurutnya, sudah mustahil mengerjakan dua ruas jalan itu dengan sisa waktu 2 bulan.

“Dari balai (pusat) tidak ada kabar, padahal (kami) sudah bersurat. Logika saya, sekarang sudah jelang akhir Oktober tidak mungkin mengerjakan dalam waktu dua bulan, apalagi panjangnya enam kilo,” tandas Mertajaya. (855)

Pos terkait