SEMARAPURA | patrolipost.com – Sekretariat KONI Klungkung yang berlokasi di GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung, Selasa (15/2/2022) didatangi beberapa pengurus cabang olahraga (cabor) untuk mempertanyakan jadwal penggunaan lapangan Swecapura, Gelgel, Klungkung.
Kedatangan mereka diterima langsung Ketum KONI Klungkung Wayan Subamia SE disekretariat KONI. Pada kesempatan tersebut terjadi dialog panas antara pengurus cabor dengan Ketua Umum KONI Klungkung Wayan Subamia. Mereka menilai KONI Klungkung tidak menyiapkan beberapa lapangan yang memadai untuk mereka latihan karena sering terjadi benturan di lokasi. Dengan tuntutan para pengurus cabor ini, Ketum KONI Wayan Subamia mengakui secara jujur tidak mampu memfasilitasi keinginan pengurus cabor dalam penggunaan lapangan. Dirinya mengakui sedang berusaha meminta pemegang kebijakan di Klungkung untuk ikut pro aktif memikirkan persoalan yang terjadi.
Salah seorang pengurus atletik, Kadek Sutaraya menyatakan atletnya sangat kesulitan penggunaan jadwal hari Selasa, Kemis dan Sabtu, dimana mulai latihan jam 3 selesai jam 6.
“Nyatanya setiap kami latihan kami memakai alat yang tentunya sangat membahayakan. Rupanya terjadi benturan dengan latihan atlet sepakbola yang meminta segera meninggalkan lapangan,” ujar Kadek Sutaraya menyayangkan.
Dilain pihak hal sama dikeluhkan Pengurus Sepakbola Klungkung Imam menyatakan untuk di lapangan Sweccapura ada 3 tim (club umum ) dimana berbenturan dengan cabor lainnya.
“Saat latihan kami ada 3 club umum terjadi benturan jadwal dengan rugby, kriket, Woodball sehinggga kita terganggu , utamanya untuk latihan atlet sepakbola usia dini ini,” ujar Imam minta solusi.
Mencermati persoalan yang jelimet ini Wayan Subamia menyatakan tidak mampu menampung semua keinginan cabor, banyak cabor dalam penggunaan lapangan GOR Swecapura dan di tempat lain dikelola oleh KONI. Seperti di lapangan Pau status lapangan kecamatan, di Desa Kamasan lapangan desa, dan lapangan puputan statusnya tidak untuk olahraga hanya untuk rekreasi. Kalau cabor sama olahraga gate ball, wood ball.. Lapangan Paksebali menembak tambah cabor panahan. Sepak bola ateletik, softboll, woodball.
“Kita akan jadwalkan ketemu Bupati Klungkung untuk minta solusi persoalan ini, karena banyak sekali lapangan yang tidak mungkin dengan tidak standar lagi. Memerlukan sarana juga setelah ada keluhan akan kita jajaki, kalau sepak bola dan yang bernaung di masing-masing cabor. Inipun tidak layak, bisa maksimalkan penggunaan gedung GOR,” uja Subamia.
Cabang panahan, sofboll, basebool, atletic , ragbi, kriket, atletik, lari tidak bisa menggunakan lapangan, termasuk lempar cakram gak bisa, lompat tinggi dan lompat jauh karena sangat membahayakan atlet yang latihan,” sebutnya.
Lebih jauh Subamia berhara, pemerintah daerah bisa memberikan solusi, untuk atletik Porprov September akan disebar seluruh kabupaten. (855)