Penusuk Syekh Ali Jaber Disebut Alami Gangguan Jiwa, Ini Kata Polisi

Polisi masih mendalami motif penusukan terhadap Syekh Ali Jaber karena diduga pelaku mengalami gangguan jiwa. Foto Syekh Ali Jaber saat mendapat perawatan medis, Minggu (13/9/2020). (ist)

BANDARLAMPUNG | patrolipost.com – Alfin Andria bin M Rudi seorang pemuda yang nekat menusuk penceramah Syekh Ali Jaber saat mengisi pengajian di Masjid Fallahudin, Suka Jawa, Bandarlampung, telah ditangkap, Minggu (13/9/2020).

Berdasarkan informasi, pemuda berusia 22 tahun tersebut dikabarkan sudah empat tahun mengalami gangguan kejiwaan akibat ditinggal ibunya keluar negeri menjadi TKW di Hongkong.

“Ya pelaku penusukan telah diamankan di Polsek bersama barang bukti pisau dapur. Soal kabar pelaku mengalami gangguan jiwa masih kita dalami. Kemungkinan kasus penusukan terhadap Syekh Ali Jaber ini akan diambil alih Polresta Bandarlampung penanganan perkaranya, ” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.

Menurut dia, kasus penusukan ini masih didalami motif dan tujuannya.

“Untuk sementara pelaku sudah kita amankan dan periksa,” timpal Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.

Sebelumnya pada saat Syekh Ali Jaber memberikan ceramah di atas panggung yang mana kondisi ramai jamaah, kemudian tiba-tiba pelaku berlari kearah Syekh yang berada di atas panggung sambil membawa pisau di tangan kanannya.

Setelah pelaku berada di atas panggung kemudian pelaku langsung menusukan pisau kearah lengan kanan Syeikh sebanyak satu kali yang mengakibatkan luka pada lengan kanan atas.

DPD: Penusukan Ulama, Pendakwah Tak Nyaman
Penceramah Syekh Ali Jaber ditusuk oleh seorang pemuda saat berceramah pengajian di di Masjid Fallahudin, Jalan Thamrin Nomor 45 Suka Jawa, Bandarlampung, Minggu (13/9/2020). Pelaku telah ditangkap jamaah dan petugas kepolisian yang berjaga di areal masjid.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Abdul Rachman Thaha mendesak polisi mengusut tuntas penikaman terhadap Syekh Ali Jaber.

“Usut sampai dalangnya,” kata Abdul Rachman, Minggu (13/9/2020) malam.

Kasus ini dinilainya harus menjadi perhatian penting aparat keamanan karena bisa membuat pendakwah merasa tidak nyaman. Ulama, kata dia ujung tombak dari pembentukan moral dan akhlak generasi bangsa bagi umat muslim, begitu pun nasrani mereka memiliki pendeta dan pastor, dan anggaman lainnya.

“Bagaimana mau dakwah jika situasi ini sudah ditunggangi oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab, jadi saya meminta kepada pihak keamanan di Republik ini untuk lebih meningkatkan lagi kewaspadaan terhadap orang-orang yang selalu mau mengacaukan negeri ini,” tutur Abdul Rachman.

Dia kembali menegaskan agar polisi mengusut dalang di balik penikaman terhadap Syekh Ali Jaber. “Saya meminta sekali lagi kepada pihak yang berwajib untuk mengusut siapa dalangnya ini setiap kejadian saat dakwah para ulama mau dibunuh,” tuturnya. (305/snc)

 

Pos terkait