SINGARAJA | patrolipost.com – Masih ingat dengan penyebar kabar bohong soal tsunami di Desa Pengastulan, Seririt saat gempa bumi berkekuatan 5,1 skala richter, Kamis (14/11) lalu? Pria berinisial SC (41) yang videonya viral dan memicu kepanikan warga, akhirnya meminta maaf.
SC meminta maaf setelah aparat kepolisan mengamankannya terkait video tersebut. Peristiwa itu berawal saat SC tengah bersembahyang di Pura Puseh, Seririt bersama pemangku. Saat itu terjadi gempa cukup kuat dan SC bersama pemangku memeriksa kerusakan sekeliling pura.
Ketika keluar dari Pura itulah SC melihat situasi kepanikan terlihat di jalan. Warga berbondong-bondong menggunakan kendaraan roda empat, roda dua maupun berlari menuju arah Selatan ke Desa Bubunan. SC mengaku panik setelah mengetahui penyebab warga berlarian. Secara spontan ikut berlari sembari membuat beberapa potong video untuk merespon situasi saat itu.
“Keadaan sudah panik saat saya mengambil gambar situasi pada saat itu. Saya tidak ada niat menyebar video bohong, Cuma video tersebut menggambar situasi dan kondisi saat itu,” terang SC, Sabtu (16/11). Menurutnya, isu air laut surut yang beredar dari keterangan masyarakat dia sempat ragukan. SC selanjutnya berinisiatif menanyakan soal itu ke Polsek Seririt untuk memastikan keadaan sebenarnya.
“Tidak benar, saya tidak ditangkap. Tetapi tetapi saya lapor ke Polsek Seririt untuk meminta informasi terkait gempa bumi tersebut,” tuturnya.
SC mengaku mengunggah video itu secara terbatas kepada rekan dan sejawatnya yang menanyakan situasi terkini. Namun tidak menyangka tersebar begitu cepat terlebih ada bagian terpotong dari video tersebut. “Saya bukan menyebar video hoaks tersebut. Saya tidak berpikir akan berkembang seperti ini beritanya. Sehingga saya meminta maaf dan meluruskan berita dan video yang sudah beredar luas,” imbuhnya.
Kapolsek Seririt Kompol Made Uder mengatakan, pihaknya sudah memeriksa SC terduga penyebar kabar bohong tentang situasi air laut surut. Namun, dari pengakuan SC dia tidak bermaksud menyebarkannya.
“Saat itu yang bersangkutan ikut panik. Dan siapa pun mengalami situasi saat itu pasti ikut panik,” kata Kompol Uder.
Menurut Kompol Uder, dari hasil pemeriksaan belum ditemukan unsur dengan sengaja karena dari pengakuannya yang bersangkutan tidak ada niat menyebarkannya.
“Untuk sementara belum ditemukan unsur kesengajaan dari tersebarnya video hoax tersebut,” tandas Kompol Uder. (625)