NEGARA | patrolipost.com – Dalam sepekan, telah terjadi tiga kali kebakaran di kawasan lahan Perkebunan Pulukan. Kini kebakaran lahan perkebunan Perusahaan Daerah (Perusda) Provinsi Bali ini menjadi perhatian serius jajaran kepolisian di Jembrana. Untuk menyelidiki kasus kebakaran lahan kering ini, sejumlah saksi juga sudah dimintai keterangannya.
Sebelumnya kebakaran lahan di areal perkebunan yang berlokasi di Jalan Pekutatan-Pupuan, Kawasan Sumbermis, Banjar Pasar, Desa Pekutatan ini terjadi Rabu (28/8) pagi dan Sabtu (31/8) siang. Teranyar kebakaran lahan kembali terjadi di kawasan Perkebunan Pulukan Rabu (4/9) siang.
Kebakaran kali ini tidak jauh dari lokasi kebakaran sebelumnya, di perbatasan Desa Pekutatan dengan Banjar Temukus, Desa Asahduren, yakni lahan kebun karet produktif yang kondisinya mengering sejak musim kemarau.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD Kabupaten Jembrana, kebakaran lahan ini diketahui Rabu siang sekitar pukul 13.00 Wita dan dilaporkan oleh Gusti Made Ayu Yuliati, warga Banjar Temukus, Desa Asahduren, Kecamatan Pekutatan. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Jembrana, I Ketut Eko Susila Artha Permana mengatakan berdasarkan assesment di lokasi kejadian diketahui luas lahan yang terbakar sekitar 5 hektare.
“Total ada 15 titik api. Penanganan butuh waktu 2 jam dengan menghabiskan 4 tangki air,” ujarnya.
Camat Pekutatan, I Wayan Yudana mengatakan pihaknya juga turun langsung ke lokasi perkebunan yang terbakar tersebut. Dengan tiga kali kejadian kebakaran lahan dikawasan ini, dikatakannya areal perkebunan ini menjadi lokasi pertama rentan kebakaran lahan di wilayahnya. Kebakaran lahan ini menurutnya terjadi di perbatasan kedua desa (Pekutatan dan Asahduren) hingga meluas keselatan.
“Apinya lebih besar dari sebelumnya, tapi baru lokasi lahan ini saja yang terbakar, lokasinya di sebelah utara dan selatan lokasi sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogi Paramagita mengatakan kebakaran lahan kering ini kini menjadi atensi pihak kepolisian. Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan atas kebakaran yang sudah tiga kali terjadi di kawasan ini. Sejumlah saksi juga sudah dipanggil untuk dimintai keterangan terkait kebakaran lahan di perkebunan milik Pemprov Bali ini.
“Penyebabnya belum bisa dipastikan dan baru sebatas dugaan, makanya kita masih cari keterangan di sana. Ini memang jadi atensi kami,” tandasnya. (pam)