BANGLI | patrolipost.com – Beberapa posisi di struktur kepengurusan Partai Gerindra Bangli banyak yang lowong, pasca kader yang sebelumnya duduk di pengurusan memilih mengundurkan diri. Untuk mengatasi kekosongan dan kevakuman tersebut Ketua DPC Gerindra Bangli, Wayan Joko Arnawa langsung melakukan pengisian dan pergantian. Sementara dalam PIlkada Bangli nanti Partai Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP.
Menurut Joko Arnawa, memang ada beberpa posisi kepengurusan di struktur partai yang lowong. Hal ini dikarenakan kader yang sebelumnya duduk di pengurusan memilih mengundurkan diri dan ada pula yang tidak aktif lagi di partai.
Untuk struktur pengurusan di tatanan DPC ada beberapa posisi yang lowong, diantaranya untuk posisi bendahara. Dimana sebelumnya posisi bendara dipegang oleh kader yang sempat duduk sebagai anggota DPRD Bangli periode (2014-2019) yakni I Wayan Jamin.
“Yang bersangkutan memilih mundur dari kepengurusan dan kami menghormati keputusan dari yang bersangkutan,” sebut Joko Arnawa, Minggu (22/3/2020).
Selain itu untuk posisi Wakil Ketua Bidang Organisasi Kader dan Keanggotaan (OKK) yang sebelumnya dipegang oleh I Dewa Gede Oka juga kosong karena yang bersangkutan tidak aktif.
“Untuk posisi yang kosong sementara diisi pelaksana tugas, nanti nama-nama pengurus baru akan dikirim ke DPP lewat DPD Bali,” jelas Joko Arnawa, seraya menambahkan walaupun yang bersangkutan mundur dari kepengurusan namun mereka masih tetap tercatat sebagai kader Gerindra. Selain itu Joko Arnawa juga sedang melakukan prekrutan untuk Pimpinan Anak Cabang (PAC).
Lantas disinggung terkait arah koalisi partai Gerindra dalam hajatan Pilkada Bangli, Politisi asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani ini secara tegas mengatakan secara etika politik Gerindra akan berkoalisi dengan PDIP dalam Pilkada Bangli nanti.
“Selain Gerindra satu Fraksi dengan PDIP juga kami di daerah mengikuti instruksi dari DPD,” ujar Joko Arwana.
Dengan bergabungnya Gerindra tentu menambah kekuatan PDIP dalam Pilkada nanti. Selain Gerindra partai lain yang merapat yakni PKPI. Sementara untuk Demokrat dan Nasdem belum menyatakan sikap resminya akan berkolalisi dengan PDIP atau Golkar. (750)