BANGLI | patrolipost.com – Pasangan calon bupati dan wakil bupati (Cabup-Cawabup) Bangli, I Made Subrata-Ngakan Made Kutha Parwata (Paket Bagus) optimis memenangkan Pilkada Bangli 9 Desember dengan raihan 60 persen suara.
Ketua Tim Kampanye paslon Bagus, I Wayan Gunawan mengungkapkan, dengan melihat respon masyarakat terhadap paslon Bagus, pihaknya yakin paslon yang diusung Partai Golkar dan Nasdem akan memenangkan Pilkada Bangli.
”Respons yang ditunjukkan masyarakat tidak mengada-ngada dan memang ikut berpartisipasi serta keberpihakan sesuai hati Nurani,” ujar Wayan Gunawan, Sabtu (5/12/2020).
Beber politisi asal Desa Batur, Kintamani ini dalam mengarungi proses Pilkada, telah dilakukan survei dengan menggandeng 3 lembaga survei independen. Melihat hasil survei, pihaknya yakin dan seyakin yakinnya memenangkan Pilkada Bangli.
Kata anggota DPRD Bali ini, diprediksi perolehan suara di Kecamatan Kintamani sebesar 65 persen untuk Bagus, dan Kecamatan Tembuku 58 persen.
Semenatara untuk Kecamatan Bangli dan Susut masih belum optimal. “Di Susut ada calon, tentu akan berpengaruh terhadap psikologi pemilih. Namun kami yakin di Kecamatan Bangli bisa 50 persen dan Susut 46 persen,” sebutnya.
Sementara itu, Cabup Made Subrata mengatakan untuk perubahan Bangli harus berani beda jalur dan keluar dari rezim. “Sudah bosan di bilang miskin maupun bodoh. Untuk itu kita harus berani beda jalur dan berani menyampaikan aspirasi,” sebutnya.
Made Subrata mengatakan, akan membawa aspirasi dan kepentingan masyarakat Bangli.
“Kami hadir di tengah masyarakat untuk perubahan Bangli lebih baik. Penjabaran visi misi kami berdasarkan aspirasi masyarakat,” jelasnya.
Made Subrata meminta waktu 3 tahun untuk membuktikan kinerjanya. Bila tidak ada perubahan untuk Bangli, dirinya siap mundur.
“Jika terpilih kami minta waktu 3 tahun untuk membuktikan kinerja kami. Kalau tidak ada perubahan buat Bangli, kami siap mundur,” tegasnya.
Sementara Cabup Ngakan Kutha, mengajak masyarakat tidak golput. Hak suara yang dimiliki agar dipergunakan dengan baik. Memasuki masa tenang, tentu pihaknya berupaya untuk menjaga suara.
“Jangan sampai terjadi praktek politik pragmatis,” sebutnya.
Untuk menghindari praktek yang dapat mencederai arti demokrasi, paslon Bagus membentuk saber money politic. Kehadiran tim ini diharapkan mampu mencegah terjadinya money politic.
“Hasil Pilkada ini bisa menjadi acuan untuk perubahan Bangli,” kata Ketua Relawan Bagus, Wayan Gelgel Wisnawa.
Di lain pihak, Ketua Partai Nasdem Bangli, Gede Tindih menyebutkan, untuk perubahan Bangli yang lebih baik tentu harus ada chek and balance.
Gede Tindih menyinggung keberanian dalam menjalankan fungsi control, bila mana Bangli satu jalur.
”Jika satu jalur kami berkeyakinan control tidak akan dapat berjalan dengan bagus, saat ini saja sudah mulai tergambar,“ ungkapnya. (750)