BANGLI | patrolipost.com – Pohon jenis kepuh berusia ratusan tahun di areal Pura Dalem Penunggekan, Banjar Blungbang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, tumbang pada Sabtu (27/4/2024) sekira pukul 12.00 Wita. Dalam peristiwa tersebut, 3 sepeda motor dan satu mobil yang parkir rusak tertimpa dahan pohon.
Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Bangli, I Wayan Wardana mengatakan pohon yang disebut kepuh yang tumbang ini diperkirakan berusia ratusan tahun dan memiliki diameter mencapai satu meter, dan tinggi mencapai 30 meter.
“Kuat dugaan penyebab tumbangnya pohon karena pelapukan pada bagian akar,” ungkapnya.
Pejabat asal Banjar/Kelurahan Kawan ini menyampaikan sebelumnya di Pura Penunggekan sedang ada upacara Piodalan, yang berlangsung sejak tanggal 23 April hingga penyineban tanggal 26 April 2024 pukul 02.00 Wita. Sedangkan pada pagi harinya, masyarakat sekitar melakukan pembersihan sarana upakara pasca dilakukan upacara. Bersyukur tidak ada korban dalam peristiwa tersebut.
“Kejadian pada siang hari, saat tidak ada warga di sekitar. Walau demikian, akibat tumbangnya pohon mengakibatkan kendaraan milik warga rusak karena tertimpa dahan pohon dan merusak atap bale bengong,” jelasnya.
Disinggung terkait proses evakuasi, Wayan Wardana mengatakan proses evakuasi masih berlangsung sampai sore, mengingat besarnya ukuran pohon tersebut. “Kami telah meminta bantuan kepada BPBD Provinsi Bali termasuk juga Dinas PUPR Provinsi Bali. Proses evakuasi diperkirakan memakan waktu selama satu hingga dua hari,” ujar mantan Camat Bangli ini.
Kelian Adat Banjar Blungbang, I Nengah Witarsa mengatakan diperkirakan tumbangnya pohon Kepuh ini, karena bagian akar yang sudah lapuk akibat dimakan usia.
Pihaknya bersyukur tumbangnya pohon ini terjadi pada siang hari. Sebab beberapa hari sebelumnya sedang dilaksanakan upacara piodalan di Pura Penunggekan, serta ditutup dengan pementasan Calonarang. Begitu pun pagi harinya, dari pihak adat melakukan pembersihan sisa sarana upakara.
“Kami sangat bersyukur karena tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. Namun akibat pohon tumbang ada beberapa kerusakan pada kendaraan milik krama, akibat tertimpa material pohon,” jelasnya.
Setidaknya ada tiga kendaraan roda dua dan satu mobil yang tertimpa. Di sisi lain, babakan (kulit) pohon ini, untuk dijadikan boreh (obat tradisional Bali). Tidak sedikit masyarakat yang kerap nunas babakan pohon tersebut.
“Memang sudah sejak lama dipercaya mampu mengobati penyakit. Termasuk tadi pagi, ada warga yang nunas babakan,” sebutnya. (750)