DENPASAR | patrolipost.com – Polda Bali bekerja sama dengan Universitas Udayana (Unud) memproduksi hand sanitizer dan cairan disinfektan sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19. Polda Bali mendukung penyediaan bahan baku dan distribusi, sedangkan formulasinya dikoordinir Prodi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Udayana.
“Produksi hand sanitizer sedang dalam proses pengemasan, penyalurannya diserahkan kepada Polda Bali. Untuk disinfektan sudah dilakukan penyemprotan di beberapa lokasi,” jelas Dekan Fakultas MIPA, Ni Luh Watiniasih, Kamis (2/4/2020).
Proses produksi hand sanitizer ini melibatkan laboran, staf ahli, dosen, dan dibantu mahasiswa yang dilakukan di Laboratorium Forensik Universitas Udayana. Produksi hand sanitizer merupakan salah satu upaya tanggap terhadap kelangkaan produk serupa di pasaran semenjak mewabahnya penyebaran Covid-19.
Uniknya, hand sanitizer yang diberi merk UCare Bio-Hand Sanitizer ini terbuat dari minuman beralkohol (diantaranya arak Bali dan merek lain) sumbangan dari Polda Bali yang kemudian distilasi dan dicampur dengan bahan-bahan alami. Minuman beralkohol ini adalah hasil sitaan Polda Bali dari masyarakat selama ini.
“Karena kadarnya (minuman beralkohol) beda-beda, di sini kami distilasi dulu untuk menyamakan kadar,” tutur Koordinator Program Studi Farmasi Fakultas MIPA, Dewa Ayu Swastini.
Untuk menghasilkan ramuan bio-hand sanitizer, alkohol hasil distilasi dicampur dengan Vopidon Iodine, minyak cengkeh, dan minyak mint. Pihaknya meyakini penggunaan hand sanitizer ini tidak menyebabkan iritasi dan kulit kering karena kadar alkoholnya yang kecil dan tambahan bahan-bahan alami tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan Vopidon Iodine bertujuan memperkuat efek membunuh virus. Bahkan, 0.2 persen Vopidon Iodine mampu membunuh virus hanya dalam waktu 4 detik. Penambahan minyak cengkeh dan minyak mint berfungsi sebagai anti bakterial, sekaligus penambah aroma.
Dari 4.000 liter minuman beralkohol yang disediakan Polda Bali, Prodi Farmasi mentargetkan hasil produksi sebanyak 10.000 liter bio-hand sanitizer. Kemudian Bio-hand sanitizer yang berhasil diproduksi nantinya diserahkan kepada Polda Bali untuk didistribusikan kepada masyarakat.
“Yang membuat lama adalah proses distilasinya. Maksimal dengan alat yang kita punya, kita bisa distilasi 20 liter minuman beralkohol untuk 200 liter hand sanitizer. Tadi ada bantuan lagi 30 liter minuman beralkohol, jadi hari ini kemungkinan kita bisa produksi 500 liter hand sanitizer,” tambah Swastini.
Prodi Farmasi turut melakukan formulasi cairan disinfektan yang digunakan untuk sterilisasi area publik. Swastini mengatakan formulasi cairan disinfektan terbuat dari air dan natrium hipoklorit dengan kadar 5,25 persen.
“Untuk membunuh bakteri, kita perlukan 0,1 sampai 0,5 persen sudah cukup. Dari 5.000 liter kapasitas mobil Water Canon, kita berikan Natrium Hipoklorit dengan kadar 5,25 persen sebanyak 100 liter dan ditambahkan 4.900 liter air biasa,” jelasnya.
Sementara itu, Universitas Udayana juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan kampus dan area publik di seluruh kabupaten/kota di Bali pada Selasa (31/3/2020) dengan menggunakan mobil water canon dan mobil pemadam kebakaran. Pelaksanaan penyemprotan dikawal langsung oleh Kapolresta Denpasar dan Dandim serta Kapolsek. (rls/cr01)