BANGLI | patrolipost.com – Walaupun penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat sekolah dasar (SD) masih berlanjut hingga 5 Juli mendatang, namun sudah dapat dipetakan ada sejumlah sekolah yang minim siswa baru, dan sebaliknya ada sekolah jumlah pendaftar membludak.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli Komang Pariarta mengatakan, untuk PPDB tingkat SD berlangsung 19 Juni hingga 5 Juli. Yang mana sekolah diberikan keleluasaan untuk memulai pendaftaran.
Komang Pariarta yang juga didampingi Kabid Pendidikan Dasar Disdikpora Bangli, I Wayan Gede Wirajaya mengaku sudah menerima data dari sekolah-sekolah untuk jumlah siswa baru.
“Data yang kami terima baru dari dua kecamatan yakni Bangli, Tembuku. Untuk Kecamatan lainnya masih berproses,” ujarnya, Selasa (27/6/2023).
Berdasarkan tersebut, diketahui ada beberapa sekolah yang siswa baru tergolong sedikit. Seperti di Kecamatan Bangli ada SDN 4 Kawan, SDN 3 Tamanbali, SDN 2 Kayubihi, SDN 4 Kayubihi. Berikutnya di Kecamatan Tembuku ada SDN 4 Bangbang, SDN 3 Yangapi, SDN 4 Yangapi, SDN 2 Jehem, SDN Y Jehem, SDN 7 Jehem.
“Siswa yang mendaftar di sekolah tersebut di bawah 10 orang. Siswa yang mendaftar hanya 3 orang sampai 6 orang, ” jelasnya.
Terkait minim pendaftar, Gede Wirajaya menambahkan, kondisi ini tidak lepas dari sebaran penduduk atau usia sekolah di wilayah tersebut sedikit.
Disinggung terkait di dalam satu banjar terdapat dua sekolah, Gede Wirajaya tidak menampik hal tersebut. Salah satu ada di Banjar/Kelurahan Kawan. Di wilayah tersebut terdapat SDN 3 Kawan dan SDN 4 Kawan. Untuk SDN 3 tercatat sudah menerima pendaftaran 22 orang siswa baru sedangkan SDN 4 Kawan ada 6 orang siswa.
Menyikapi sekolah yang minim siswa, Dinas akan melakukan kajian untuk langkah selanjutnya. Jika dipandang perlu untuk dilakukan regrouping. “Kami akan melakukan kajian. Jika dalam satu wilayah ada dua sekolah berdekatan bisa saja dilakukan regrouping. Jika satu sekolah sama-sama sedikit siswa kemungkinan dilakukan regrouping,” jelasnya.
Pihaknya akan melakukan komunikasi kepada tokoh masyarakat yang di wilayahnya ada sekolah agar ada pemerataan sehingga dalam satu sekolah tidak ada terlalu gemuk (banyak siswa) ada pula terlalu kurus (minim siswa).
Sementara itu, masih adanya sekolah yang difavoritkan, Gede Wirajaya mengingatkan bahwa seluruh sekolah sama. Agar tidak ada persepsi sekolah favorit. Untuk pendidikan sama rata.
Di sisi lain, untuk SD yang membludak siswa baru membuat dua rombel (rombongan belajar). Dalam satu kelas maksimal 28 orang. Salah satu sekolah yang banyak mendapat siswa baru yakni SDN 5 Kawan. Tercatat ada lebih dari 50 orang siswa yang telah mendaftar.
Kepala SDN 5 Kawan, Luh Putu Manika Hermayuni mengatakan untuk pendaftaran melalui sistem zonasi. Jika zona 1 tidak memenuhi maka dilanjutkan ke zona 2 berikutnya zona 3. Untuk zona 1 SDN 5 Kawan mencakup lingkungan LC Aya.
Diakui setiap tahunnya cukup banyak siswa yang mendaftar di SDN 5 Kawan. Tahun lalu ada 56 siswa dan tahun ini hampir 60 orang siswa.
“Untuk jumlah rombel sebanyak 12 rombel, kelas 1-6 paralel kelas A dan B. Memang untuk saat ini kelas 1 dan 2 diberlakukan shift. Kelas 1 masuk pagi dan kelas 2 masuk siang,” jelasnya. (750)