JAKARTA | patrolipost.com – Misa Munggara (33) yang tewas dibacok dua preman di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat merupakan kader Partai Demokrat. Pria berprofesi sebagai penjahit ini aktif di tingkat kecamatan.
“Ya betul aktif di Demokrat, kader partai. Tapi profesinya menjahit di rumah,” ujar Santi (23), adik korban, Selasa (5/7).
Santi menuturkan insiden berdarah itu bermula saat kakaknya sedang bekerja menjahit di rumah. Dia kemudian didatangi oleh dua orang pelaku. Kedua pelaku diketahui eksis sebagai preman di wilayah tersebut.
Pelaku dan korban sempat berbincang terlebih dahulu. Dalam kondisi diduga mabuk, kedua pelaku sempat meninggalkan rumah korban terlebih dahulu.
“Setelah ngobrol, mereka sempat pulang, nggak lama balik lagi, sambil bawa senjata,” tutur Santi.
Pelaku lantas memanggil Misa Munggara untuk keluar dari rumahnya. Saat korban keluar rumah, pelaku langsung membacoknya. Pelaku lantas melarikan diri. Warga sekitar sempat mengejar, namun pelaku kembali menantang dengan goloknya.
“Kakak saya nggak bisa melawan, jadi langsung dihabisin di situ. Pelakunya langsung lari, sempat dikejar sama warga tapi nantang lagi,” ucap Santi.
Setelah kejadian korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cikopo, Cicalengka, Kabupaten Bandung. Namun korban meninggal di rumah sakit.
Motif Dendam
Kapolsek Rancaekek Kompol Nanang mengatakan dendam lama diduga jadi pemicu pelaku nekat membacok mati kader Demokrat itu. Nanang menambahkan kedua pelaku saat ini sudah ditangkap. Keduanya dititipkan di Rutan Mapolresta Bandung.
“Keduanya sudah ditangkap di Polresta Bandung,” katanya.
Sementara itu, DPC Partai Demokrat Kabupaten Bandung membenarkan Misa Munggara merupakan salah satu kadernya. Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bandung terpilih Saeful Bachri menyebut korban merupakan kader berprestasi.
Saeful menjelaskan MM merupakan ketua ranting dari Desa Sangiang. Bahkan, kata dia, Misa Munggara telah mengikuti Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) yang dipimpin oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
“Iya (berprestasi), ketua ranting di Sangiang, di Desa. Kemudian alumni taruna akademi demokrat juga di Kogasma di pusat. Jadi aktivitasnya tidak diragukan lagi. Iya kader berprestasi, langsung Kogasma langsung dengan Mas AHY, Mas ketum,” katanya saat dihubungi.
Dia menambahkan saat ini kondisi keluarga korban trauma dengan adanya kejadian tersebut. Saat ini partai Demokrat akan terus memberikan pendampingan terhadap keluarga korban.
“Iya kalau tadi lihat istrinya histeris, sadar lagi, pingsan, histeris lagi. Pendampingan psikologi akan dilakukan sama kader-kader kita akan dibantu menenangkan dengan tokoh agama, dengan pemerintah desa juga, untuk bisa dibantu ditenangkan trauma healing,” tutur Saeful.
Saeful berharap pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kejadian tersebut. Dia meminta agar pelaku dihukum berat.
“Kita turut prihatin lah. Mudah-mudahan polisi bisa mengusut tuntas dengan kita juga menyiapkan lawyer untuk mendampingi bagaimana mengawal kasus ini sampai ke pengadilan untuk bisa di jatuhkan seadil-adilnya untuk pelaku-pelaku ini,” kata Saeful. (305/dtc)