Kegiatan Revitalisasi Pasar di Bangli Pengaruhi Target Pendapatan Retribusi Parkir

parkir pasar kidul
Kondisi parkir depan Pasar Kidul Bangli. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Hingga memasuki bulan Juli realilisasi pendapatan dari retribusi parkir belum maksimal. Salah satu penyebab belum maksimalnya capaian target retribusi parkir hingga pertengahan tahun ini karena imbas dari kegiatan revilitaliasi beberapa pasar.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Teknis Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Bali,  Anak Agung Gede Hartawan, Rabu (6/7/2022).

Bacaan Lainnya

Menurut Agung Hartawan target yang dipatok dari retribusi parkir tahun ini sebesar Rp 486.813.000. Hingga pertengahan tahun baru tereliasai sebesar Rp 207.534.000  atau  baru di angka  42,36 persen.  Rendahnya capaian target karena disebabkan beberapa hal, salah satunya sedang berlangsung kegiatan revitaliasai beberapa pasar yakni Pasar Singamandawa, Kecamatan Kintamani, Pasar Kayuambua, Kecamatan Susut dan Pasar Kidul serta Pasar Loka Crana  Kecamatan Bangli.

”Pendapatan dominan dari pungutan parkir di  pasar,” ujarnya.

Kata Agung Hartawan berlangsungnya kegiatan revitaliasai pasar, banyak pedagang berjualan di bahu jalan, padahal sebelumnya bahu jalan dimanfaatkan untuk tempat atau kantong parkir kendaraan.

“Kondisi ini tergambar di Pasar Singamandawa dan Kayuambua, karena banyak lahan pakir beralih fungsi maka pungutan parkir tidak bisa optimal,” ungkap Kabid asal Banjar Puri Kanginan, Kelurahan Kawan Bangli ini.

Sebut Agung Hartawan karena lahan banyak beralih fungsi beberapa juru parkir (jurkir)  untuk sementara waktu istirahat bekerja. Seperti Pasar Kayuambua 2 jurkir berhenti kerja, begitu juga untuk di  Pasar Singamandawa 1 jurikir juga berhenti kerja dan selama proses pembongkaran 2 jurkir di Pasar Kidul untuk sementara waktu berhenti bekerja.

”Total jumlah jurkir sebanyak 43 orang untuk mengcover lima  pasar,” jelasnya.

Lanjut Agung Hartawan dalam kondisi normal rata-rata pendapatan parkir sebesar Rp 41 juta per bulan dan sejak empat bulan terakhir pendapatan berkisar Rp 31 juta per bulan. Melihat anjloknya pendapatan pihaknya turun lakukan pengawasan dan pembinaan kepada para jurkir.

”Kami optimis target retribusi parkir terealisasi dan berharap bisa lampaui target,” kata Agung Hartawan. (750)

Pos terkait