DENPASAR | patrolipost.com – Presiden Joko Widodo meresmikan Transformasi Ekonomi Bali dan Master Plan Ulapan berlokasi di Pulau Serangan, Denpasar, Bali, Jumat (3/12/2021).
Konsep besar pemulihan ekonomi itu dimulai dari Bali yang terdampak pandemi Covid-19 cukup parah. Pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2020 anjlok hingga 9,43%, dibandingkan pertumbuhan rata-rata sebelum pandemi sebesar 5,3%.
“Bali paling awal terdampak dan paling terlambat pemulihannya, kita harus mentransformasikan diri secara fundamental,” kata Presiden di Denpasar, Bali, Jumat (3/12/2021).
Sektor pariwisata yang mengalami pukulan, kata Presiden, membangkitkan sektor lain seperti pertanian, yang justru tumbuh positif dibandingkan sektor lainnya.
Jokowi mengingatkan tata kelola pariwisata pasca pandemi memprioritaskan kesehatan dan keamanan. Perjalanan pariwisata akan berubah total dan wisatawan akan menghindari kerumunan dan kontak yang terlalu sering.
“Covid-19 ini larinya kemana-mana, yang sebelumnya tidak kita hitung, pandemi mengakibatkan beberapa negara juga terjadi kelangkaan energi dan pangan, pandemi juga menyebabkan beberapa negara mengalami inflasi,” kata Jokowi.
‘Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru: Hijau, Tangguh dan Sejahtera’ merupakan upaya meningkatkan diversifikasi ekonomi. Menurut presiden, Bali tidak boleh hanya bergantung pada satu sektor ekonomi saja yakni, ekonomi pariwisata.
Terkait dengan rencana peta jalan, Presiden mengatakan, sehebat apapun rencana yang dibuat tapi tidak dieksekusi dengan baik maka tidak akan menghasilkan apapun. Jokowi mengingatkan, eksekusi seringkali terkendala perhitungan yang rumit.
“Keberanian menjadi sangat penting agar kita bisa lebih cepat dalam menghadapi kompetisi dan tantangan perkembangan teknologi,” kata Jokowi. (pp03)