Prevalensi Stunting di Bangli Alami Peningkatan

wabub wayan diar
Wabup Bangli I Wayan Diar. (ist)

BANGLI | patrolipost.com – Prevalensi stunting di Provinsi Bali ditetapkan 7,2 persen. Sementara di Kabupaten Bangli pada tahun 2023 mencapai 9 persen dan tahun 2024 meningkat hingga menyentuh angka 11 persen.

Realita ini tentu harus mendapat perhatian khusus agar kasus stunting menurun, bahkan tidak ada lagi kasus stunting di Bangli. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Rabu (14/8/2024).

Bacaan Lainnya

Kata Wayan Diar, untuk di Kabupaten Bangli, memang prevalensi kasus stunting masih tinggi di atas rata-rata prevalensi Provinsi Bali. Tentu ini harus menjadi perhatian kita bersama untuk kembali menurunkan stunting.

Dalam upaya menekan kasus stunting  perlu intervensi pemerintah dan semua pihak terkait untuk bersama-sama menurunkan angka stunting. Mantan Ketua DPRD Bangli ini menyebutkan, karena semua sudah berjalan mulai dari PPS (Percepatan Penurunan Stunting) sudah ada sampai desa.

“Diharapkan hasil survey kesehatan gizi di kemudian hari dapat kita turunkan lagi. Paling tidak kita bisa berada sama dengan prevalensi stunting di provinsi,” harap Wayan Diar.

Sementara itu upaya penanggulangan stunting, juga sudah dilakukan kerjasama dengan seluruh stakeholder. Desa adat juga sudah melakukan sosialisasi terkait pentingnya mencegah stunting. Beberapa desa juga sudah melakukan pencegahan awal melalui program di desanya. Mulai dari pencatatan calon pengantin untuk diedukasi terkait kesehatan reproduksinya.

“Berbicara pencegahan stunting tidak hanya melihat bayi setelah lahir. Namun diperlukan dari bayi di dalam kandungan. Bahkan saat pra menikah, mesti diedukasi bagaimana caranya menjaga kesuburan reproduksi agar betul-betul bayi yang dilahirkan nanti sehat. Ini akan terus kita kerjasamakan lagi agar menjadi kebijakan di masing-masing desa di seluruh Kabupaten Bangli,” jelas Wayan Diar. (750)

Pos terkait