Pria Sumba Tewas Dikeroyok Gegara TikTok, Pemilik Akun Dibekuk Polisi di SBD NTT

peti mati
Jenazah korban pengeroyokan di dalam peti mati siap dipulangkan ke Sumba Barat Daya. (ist)

DENPASAR | patrolipost.com – Perlahan tetapi pasti. Kasusnya tewasnya seorang warga Sumba Barat Daya, NTT, Dedianus Kalaiyo (19) usai dikeroyok puluhan orang di Desa Adat Gitgit, Desa Bakbakan, Gianyar, Selasa (15/10) lalu mulai terkuak. Itu menyusul diringkusnya pelaku yang yang memposting kata – kata menghina orang Bali di kampung halamannya, Sumba Barat Daya NTT, Rabu (23/10/2024) siang.

Kata-kata hinaan inilah yang membuat warga Banjar Angkling tersulut emosi sehingga meluapkannya dengan mengeroyok Dedianus hingga tewas.

Bacaan Lainnya

“Pelakunya berinisial YNT sudah ditangkap tadi di SBD dan saat ini dalam perjalanan ke Bali,” ungkap seorang sumber di Denpasar kemarin sore.

Dikatakan sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu, korban Dedianus tidak menuliskan kata – kata kasar seperti yang diunggah di TikTok itu. YNT yang mengedit lagi dengan menambahkan kata – kata kasar untuk orang Bali kemudian mempostingnya.

“YNT dan korban ini berteman. Awal yang diposting korban kata – katanya tidak ada menghina orang Bali. Dia (YNT – red) yang mengedit dan menambahkan kata – kata menghina orang Bali kemudian mempostingnya.

Setelah mengetahui warga Banjar Angkling marah atas postingan itu dan mengeroyok temannya sampai meninggal, YNT kabur ke Sumba Barat Daya. Jadi, korban meninggal ini salah sasaran. Ya, sekarang kita tunggu polisi ungkap pelaku atau tersangka pengeroyokan itu. Karena orang yang mengedit kata-kata dan memposting itu sudah ketangkap sekarang,” ujarnya.

Kasus pengeroyokan yang menewaskan Dedianus  ini bermula dari adanya video viral di TikTok yang memperlihatkan krama adat Banjar Angkling, Desa Bakbakan, Gianyar menggelar upacara melasti. Dalam posting yang diunggah akun @loghe.dorih itu berisi judul “Orang Bali yang Babi”. Hal ini menyebabkan Krama Angkling tersulut emosi.

Warga yang tidak terima dengan postingan ini lantas mensweeping pemilik akun sekitaran areal proyek perbaikan jalan dan gorong-gorong. Korban lantas ditemukan di rumah penampungan pekerja proyek milik Komang Trisna Purwantara di Desa Adat Gitgit, Bakbakan.

Puluhan warga ini lantas meluapkan emosinya dengan mengeroyok korban. Main hakim ini akhirnya terhenti setelah dua unit kendaraan patroli Polsek dan Polres Gianyar tiba di lokasi dan kemudian mengevakuasi korban ke RSUD Sanjiwani Gianyar.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, diketahui bahwa korban mengalami luka tusuk pada bagian dada sebelah kanan, lutut kanan dan kiri lecet, lengan kanan lecet, di bawah ketiak kanan lecet, rahang memar, dan keluar darah dari mulut. Saat dibawa ke RSUD Sanjiwani korban masih dalam keadaan sadar, bahkan masih bisa memberikan keterangan kepada Kepolisian. Korban baru meninggal pada keesokan harinya.

Kapolres Gianyar, AKBP Umar yang dikonfirmasi Bali Tribune via pesan singkat terkait penangkapan ini belum direspon. (007)

Pos terkait