Program Ketahanan Pangan Nasional, Danrem 163/Wirastya Panen 20 Ton Bandeng

ketahanan pangan
Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana bersama Penjabat (Pj) Bupati Ketut Lihadnyana, Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdiana melakukan panen perdana sebanyak 20 ton ikan bandeng, Senin (4/3/2024). (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Pilot project ketahanan pangan di wilayah Kodam IX Udayana salah satunya budidaya anakan bandeng/nener mulai membuahkan hasil. Di lokasi Proyek Percontohan Ketahanan Pangan Kodim 1609/Buleleng di Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, dilakukan panen perdana bandeng yang dikembangkan melalui keramba apung atau Keramba Tancap Laut (KTL).

Tak tanggung-tanggung panen perdana yang dilakukan oleh Komandan Korem (Danrem) 163/Wirasatya Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana bersama Penjabat (Pj) Bupati Ketut Lihadnyana, Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdiana serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng berhasil memanen sebanyak 20 ton ikan bandeng.

Bacaan Lainnya

Usai panen bandeng, Danrem Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana mengatakan hasil pilot project ketahanan pangan melalui budidaya nener/bandeng mendapatkan hasil yang cukup bagus. Sebanyak 20 ton bandeng berasil dipanen, Senin (4/3/2024) pada sejumlah KTL di Pantai Desa Patas.

“Dalam waktu 5 bulan dipelihara pada 3 KTL dengan masing-masing jumlah yang ditebar berbeda. Ada yang 30 ribu ekor hingga yang terkecil 20 ribu ekor nener. Hasilnya 3 KTL satu kolam menghasilkan 20 ton bandeng. Tiga KTL belum dipanen,” jelas Brigjen Ida Bagus Ketut Surya Wedana.

Mantan Kepala Staf Korem (Kasrem) 163/Wirasatya ini menambahkan, keterlibatan TNI dalam program ketahanan pangan merupakan arahan presiden agar semua pihak terlibat dalam program tersebut. Dan dalam konteks tersebut, TNI terlibat untuk kepentingan orang banyak dengan melakukan sinergi dengan banyak pihak. Tidak hanya bandeng namun ada program ketahanan pangan lainnya seperti jagung maupun cabe.

“Setidaknya akan ada dampak positif terhadap masyarakat sekitar terutama mengantispasi adanya lonjakan harga (kebutuhan pokok), menanggulangi kemiskinan ekstrem serta stunting. Arahnya ke sana,” imbuhnya.

Sementara itu Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengatakan, dengan potensi yang dimiliki Buleleng, ada optimisme bahwa pembudidayaan ikan bandeng akan mampu memberi kontribusi terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan garis pantai terpanjang di Bali, potensi pengembangan dan pembudidayaan ikan bandeng akan menghasilkan dampak yang positif bagi perekonomian. Di samping itu, juga akan memenuhi dan memperkokoh ketahanan pangan khususnya di Buleleng dan Bali pada umumnya.

“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Buleleng mengucapkan terima kasih kepada TNI yang telah mempelopori untuk proyek percontohan pembudidayaan ikan bandeng. Ini hasilnya sudah cukup bagus ya tadi kita sudah panen bersama Pak Danrem beserta seluruh jajaran Forkopimda,” jelasnya.

Terkait pelibatan TNI, merupakan satu bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Termasuk mewujudkan dan memperkuat ketahanan pangan. Terkait ketahanan pangan, merupakan tanggung jawab bersama. TNI, Polri dan seluruh anggota Forkopimda juga bahu membahu mewujudkan ketahanan pangan khususnya di Kabupaten Buleleng.

“Sehingga kita benar-benar mampu untuk memenuhi pangan bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Buleleng,” tandas Lihadnyana.

Untuk diketahui, selama ini hasil produksi bandeng berupa nener di Buleleng diekspor ke luar negeri terutama Thailand, Filipina serta Malaysia. Dan proyek percontohan di Desa Patas meniru Filipina menggunakan keramba apung bekerjasama dengan CV Putra Bahari sebagai partner untuk proses kelanjutannya. (625)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *