LABUAN BAJO | patrolipost.com – Proyek pembangunan konektivitas serta sarana dan prasarana penunjang pariwisata Labuan Bajo melalui pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo memasuki pertengahan Desember 2020 telah memasuki tahapan finishing atau tahapan akhir.
Proyek milik Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga ini meliputi pekerjaan peningkatan jalan, trotoar, dan drainase sepanjang 16,8 kilometer yakni, Jalan Soekarno Atas (2,19 km), Jalan Soekarno Bawah (2,01 km), Jalan Simpang Pede (4,51 km), Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km), dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km).
Proyek yang dimulai pertengahan bulan April 2020 ini sendiri ditargetkan rampung akhir tahun 2020. Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksana jalan Nasional wilayah III Provinsi NTT, Yanuar Dwi Putra menjelaskan beberapa titik pengerjaan dalam Kota Labuan Bajo saat ini tengah memasuki tahap perapihan.
“Progres kita untuk Soekarno-Hatta Atas itu hampir seratus persen, tinggal cat marka dan sama sedikit aspal. Untuk ruas jalan Yohanes Sehadun (arah bandara Komodo) sedang finishing, perapihan, progressnya 96-97%. Untuk Soekarno – Hatta bawah itu sekitar 96%, masih ada sedikit (penambahan) aspal yang di depan Zasgo Mart. Sisanya itu nanti sisanya semua marka sama cat,” jelas Yanuar saat ditemui di kantornya, Rabu (23/12/2020).
Yanuar menjelaskan, hingga saat ini pihaknya telah merampungkan tahapan akhir dengan melakukan penanaman pohon palem sepanjang trotoar serta tiang Listrik Tongkat Ranger dengan kapasitas 200 Watt serta perapihan view deck di kawasan Puncak Waringin.
“Itu tiang Listrik Tongkat Ranger, persis seperti tongkat Ranger kita yang di Pulau Komodo dengan kapasitas lampu sebesar 200 watt. Sangat terang. Lampu itu tahun depan yang menyalakan nanti harus dari PLN. Kami cuma menyiapkan instalasi. Pohon sudah lengkap. View deck di Puncak Waringin juga sudah hampir selesai. Tinggal perapihan saja,” bebernya.
Terkait telah terpasangnya tiang Listrik di berbagai ruas jalan KSPN Labuan Bajo, Yanuar memastikan meskipun tiang – tiang tersebut telah terpasang hingga akhir tahun namun tiang – tiang tersebut nantinya belum bisa dinyalakan. Hal ini dikarenakan menunggu koordinasi lanjutan dari pihak PLN.
“Tidak menyala itu bukan tidak selesai karena ini kan ada jaringan Listrik. Tiang Listrik ini menunggu dana dari PLN untuk memasukan kabelnya ke utilitas. Itu kan masih menunggu. Mungkin tahun depan. Saat itu baru bisa menyala. Menunggu instalasi dari PLN. Ini kerja besar dan kerja Bersama,” jelasnya.
Yanuar juga menjelaskan terdapat beberapa kendala yang masih dihadapi pihaknya dalam merampungkan pengerjaan beberapa titik pembangunan. Selain itu terhadap sejumlah paket pengerjaan yang tidak selesai sesuai target akan diberikan denda.
“Semua paket kita ini karena mengikuti hukum kontrak kalau nggak selesai ya denda. Kita sudah maksimal. Yang berat ini bagaimana kita dibantu oleh Pemkab untuk membebaskan tanah. Dan juga banyak tiang listrik yang harus dipinggirkan, rumah warga yang harus disosialisasikan. Itulah tantangannya,” jelas Yanuar.
Adanya pandemi Covid -19 juga mempengaruhi kinerja pekerja di lapangan. Yanuar menjelaskan hampir 90 persen material dipasok dari luar NTT. Salah satu contoh ketika Surabaya sebagai pemasok material menerapkan SBB. Rantai pasok material pun menjadi terganggu.
“Apalagi semenjak November kita sudah masuk musim hujan. Pelabuhan Labuan Bajo semenjak November juga mendahulukan pasokan sembako menjelang Natal bukan material untuk keperluan KSPN ini, itu yang perlu dikolaborasikan dan disinergikan semua pihak,” tutur Yanuar.
Namun menurut Yanuar, meskipun terdapat beberapa kendala dalam proses pengerjaan, namun progres pengerjaan yang hampir memasuki 100 persen telah mampu mengubah wajah Labuan Bajo. Hal ini sekaligus menjadi kado natal yang indah bagi masyarakat Labuan Bajo.
“Walaupun kita tau bersama betapa susahnya, sempitnya area Kampung Ujung – Binongko, Soekarno – Hatta bawah. Tapi puji Tuhan ada kado Natal bagi masyarakat Labuan Bajo. Bisa dilihat sendiri sudah terlihat hasilnya, mengubah wajah Labuan Bajo lebih awal. Yang menikmati rakyat Labuan Bajo, anak cucu masyarakat Labuan Bajo. Bukan kami, kami hanya membantu mengerjakan,” ujarnya.
Untuk menata Kota Labuan Bajo, total dana sebesar Rp 250 miliar dikucurkan pemerintah untuk membangun sarana dan prasarana penunjang KSPN dalam Kota Labuan Bajo. (334)