HONGKONG | patrolipost.com – Untuk melawan perubahan iklim dan menciptakan net zero carbon, PT Indonesia Eco Capital dan China Carbon Neutral Development Group Limited (CCNG) menjalin kemitraan perjanjian kerjasama. Kemitraan itu melahirkan PT Zero Carbon Future Indonesia. Kerjasama PT Zero Carbon Future Indonesia ini ditandatangani Rabu (8/11/2023) di Hongkong.
PT Zero Carbon Future Indonesia merupakan bukti komitmen kuat dari kedua perusahaan dalam mendukung program pemerintah Tiongkok dan Indonesia untuk memerangi perubahan iklim. Indonesia, khususnya, telah menetapkan tujuan ambisius mencapai zero emisi karbon pada tahun 2060, dan sejalan dengan tekad Tiongkok untuk mencapai netralitas karbon pada tahun yang sama.
‘’Hari ini, saya senang mewakili PT Indonesia Eco Capital merayakan penandatanganan kontrak kerja sama dengan China Carbon Neutral Development Group Limited untuk mendirikan PT Zero Carbon Future Indonesia. Ini menandai langkah signifikan menuju masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan,’’ kata Direktur PT Indonesia Eco Capital Fiona Chaw.
Fiona Chaw menambahkan, pentingnya upaya bersama dan fokus pada perdagangan karbon, portal web,
platorm digital, dan konsultasi manajemen. Potensi dan pentingnya kemitraan itu kata Fiona untuk membentuk masa depan Indonesia yang berkelanjutan, yang selaras dengan tujuan Zero Carbon Indonesia.
Sementara itu, CEO China Carbon Neutral Development Group Limited (CCNG) Zhong Guoxing menyampaikan, China Carbon Neutral Development Group Limited memiliki tekad kuat untuk menjadi pelaksana strategi bisnis Jalur Sutera yang berpusat di Hongkong.
“Kemitraan dengan PT Indonesia Eco Capital merupakan langkah strategis kami dalam menjalani peran global. Kami berharap bahwa kolaborasi yang tulus dan dengan memadukan keunggulan masing-
masing perusahaan dapat memberikan hasil yang berlimpah,” ucap Zhong Guoxing.
Komisaris Utama PT Zero Carbon Future Indonesia Surianto mengatakan, Zero Carbon Future Indonesia merupakan langkah penting menuju masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat mengenai potensi kredit karbon dan cara optimal untuk menggunakannya secara ekonomis dan berkelanjutan.
“Kemitraan ini bukan hanya tentang bisnis. Ini tentang memajukan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan untuk kemajuan masyarakat secara keseluruhan,” kata Surianto.
Selanjutnya PT Zero Carbon Future Indonesia akan berfokus pada pemanfaatan kredit karbon sebagai alat vital dalam memerangi perubahan iklim. Dalam konteks global yang semakin berfokus pada karbon, kredit karbon muncul sebagai solusi yang berpotensi menguntungkan bagi perusahaan dan negara.
“Penandatanganan kontrak kerja sama ini hanyalah awal dari perjalanan yang menjanjikan menuju Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Sebagai langkah pertamanya, PT Zero Carbon Future Indonesia menjanjikan untuk menjadi penggerak perubahan yang signifikan, dengan potensi mendorong kedua negara mencapai tujuan iklim mereka.
Kolaborasi itu kata Surianto berfungsi sebagai contoh cemerlang dari dampak positif kemitraan lintas negara dalam mengatasi tantangan global dan membawa harapan untuk bisnis masa depan yang secara aktif berkontribusi pada dunia zero carbon.
Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia telah mengumumkan dimulainya perdagangan bursa karbon pada 26 September 2023.
Sumber potensial kredit karbon di Indonesia meliputi hutan alam, mangrove, lahan gambut, hutan lindung, penggunaan kendaraan listrik, dan reboisasi/konservasi hutan.
Satu kredit karbon setara dengan pengurangan 1 ton emisi CO2. Pasar potensial untuk program ini termasuk perusahaan dengan orientasi ekspor yang mengakui kebutuhan untuk menerapkan kredit karbon untuk memasarkan produk mereka di negara-negara yang sadar dan menerapkan kredit karbon, seperti pertambangan dan peleburan. (pp03)