Empat Pelaku Sodomi di Pekanbaru Jadi Tersangka, Korban Diimingi-Imingi Uang

sodom 4444444
Tim Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau menghadirkan para pelaku pencabulan terhadap empat anak bawah umur di Kota Pekanbaru saat konferensi pers di Mapolda Riau, Rabu (8/11/2023). (ist)

PEKANBARU | patrolipost.com – Tim Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau mengamankan para pelaku pencabulan terhadap empat anak di bawah umur di Kota Pekanbaru. Pelaku sudah ditetapkan tersangka.

“Pelaku sudah kita tetapkan sebagai tersangka, berinisial IW (26), R (16), RK (14) dan F (14),” ujar Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Darmawan, saat konferensi pers di Mapolda Riau, Rabu (8/11/2023).

Tersangka IW sudah dijebloskan ke Rutan Mapolda Riau sedangkan tiga tersangka lain yang masih di bawah umur tidak ditahan.

“Semua sudah kita periksa sebagai tersangka, dan kini masih proses penyidikan,” ucap Kombes Asep.

Para tersangka melakukan tindakan tak senonoh terhadap empat korban berinisial K (11), G (9), RS (8) dan V (8). Aksi bejat itu terjadi di sejumlah tempat di Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, pada April 2023 lalu.

Kombes Asep menjelaskan, tersangka IW awalnya melakukan pencabulan terhadap korban RS. Kemudian tersangka IW menyuruh R dan RK, dan F untuk juga mencabuli para korban.

“Aksi itu direkam oleh tersangka dengan menggunakan kamera handphone. Rekaman itu untuk disimpan sendiri, dan belum disebarkan,” ucap Kombes Asep.

Untuk memudahkan aksinya, tersangka IW menjanjikan korban hadiah dan uang. “Korban diiming-imingi hadiah, dikasih uang dan disuruh lakukan hal demikian (pencabulan),” kata Kombes Asep.

Dari hasil penyidikan, diketahui kalau IW merupakan resedivis kasus pencurian. Dari hasil medis, dinyatakan kalau IW juga pernah jadi korban pencabulan.

Kini, penyidik masih melakukan pengembangan penyidikan dengan cara Scientific Crime Investigation untuk mengumpulkan alat bukti kemudian. Tidak menutup kemungkaran ada pelaku lain.

“Kita melihat hasil dari kedokteran forensik hasil visum dan lain-lain. Saat ini diduga para tersangka melakukan perbuatan cabul terhadap para korban,” tutur Asep.

Dalam penanganan kasus tersangka anak, lanjut Asep, pihaknya berkoordinasi dengan Unit Perlindungam Perempuan dan Anak. Tersangka dan korban anak juga direhabilitasi karena masih duduk di bangku sekolah.

“Kita perhatikan dampak psikis terhadap para korban. Kita juga tidak mengabaikan hak-hak para tersangka yang masih sekolah. Saat ini dilakukan perlakuan sesuai dengan aturan undang-undang,” papar Asep.

Akibat perbuatannya, IW dijerat Pasal 82 ayat 1 Jo pasal 76 e ayat 4 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumam pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama 15 tahun. (305/ckc)

Pos terkait