DENPASAR | patrolipost.com – Puskesmas IV Denpasar Selatan bekerjasama dengan Tim Perkesmas dan Tenaga Medis Kota Denpasar mengunjungi dan memberikan perhatian kepada para pasien penyakit kronis di wilayah kerja Puskesmas IV Denpasar Selatan, Selasa (7/2/2023). Kegiatan mengunjungi pasien ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan sekaligus memeriksa pasien yang memiliki KK miskin di daerah tersebut.
“Kami akan terus memantau kesehatan serta mengunjungi para pasien dengan KK miskin bersama tenaga medis. Kemudian kami juga berupaya membantu memberikan pengobatan jika ditemukan penyakit kronis pada pasien,” ujar Kepala Puskesmas IV Denpasar Selatan Dokter Made Saraswati Rahayu.
Lebih lanjut, Dokter Made Saraswasti menjelaskan jumlah pasien yang dikunjungi pada tahun 2023 terdapat 41 KK miskin. Dimana kegiatan ini melibatkan beberapa jajaran kesehatan antara lain tim Puskesmas dan tenaga medis seperti dokter, perawat dan bidan.
Menurutnya, seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan.
“Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak dan angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya,” ujarnya.
Istilah tekanan darah bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja.
Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien penyakit kronis. Seperti hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.
“Kami juga membagikan obat kepada pasien dan sembako yang diberikan saat hari Raya keagamaan,” tutupnya. (030)