DENPASAR | patrolipost.com – Para penyuluh Bahasa Bali diminta agar mampu mengedukasi dan melakukan upaya-upaya persuasi kepada masyarakat agar tidak malu memakai Bahasa Ibu (Bali). Harapan itu disampaikan Ni Luh Putu Putri Suastini Koster dalam evaluasi akhir tahun Penyuluh Bahasa Bali di Gedung Ksirarnawa, Art Center Denpasar, Senin (16/12/19).
Tampil sebagai narasumber dengan topik Bahasa Ibu, istri Gubernur Bali ini mengajak masyarakat Bali untuk mengubah pemikiran menjadi bangga berbahasa Bali.
“Jangan gengsi, atau minder dibilang kuno, ndeso jika berbahasa Ibu (Bali). Harus bangga, itu bahasa kita,” kata Ni Luh Putu Putri Suastini.
Putri Suastini menegaskan bahasa Bali harus tetap bertahan dan eksis di zaman generasi Z. Ia juga mengatakan bahasa Bali tidak akan tergerus oleh bahasa lainnya.
“Intinya di rumah berbahasa Bali, saya yakin tidak akan pernah hilang bahasa Bali, tidak akan pernah terjadi,” tegasnya.
Ia menambahkan dengan langkah pertama untuk memulai adalah membiasakan penggunaan bahasa ibu di kalangan anak-ank terutama di lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.
“Sesungguhnya simpel bahasa itu digunakan terus, mulainya dari keluarga kecil kita di rumah sudah praktis berbahasa Bali,” ujarnya.
Putri Suastini berharap penyuluh bahasa mampu mengedukasi dan persuasi masyarakat Bali untuk menggunakan bahasa Bali. Ia juga mengimbau untuk penyuluh bahasa memiliki inovasi dan edukasi agar bahasa Bali mampu terserap oleh masyarakat.
“Kalau untuk penyuluh, tugas utamanya adalah mengedukasi masyarakat supaya kembali kepada bahasa ibunya. Jadi hal-hal yang inovasi harus ada juga dalam diri para penyuluh, supaya bisa mengajar bahasa dan terserap di masyarakat kreativitas,” tandasnya.
Evaluasi akhir tahun Penyuluh Bahasa Bali se-Bali bertajuk Malarapan Basa, Aksara Miwah Sastra Bali. Selain menghadirkan istri Gubernur Bali, Ni Luh Putu Putri Suastini Koster sebagai narasumber, kegiatan juga menghadirkan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa dengan topik Kebijakan Pemerintah Provinsi Bali dalam Upaya Pelestarian Bahasa, Aksara dan Sastra Bali. Berikutnya I Nyoman Suka Ardiyasa terkait Strategi Peningkatan Kinerja Penyuluh Bahasa Bali Berbasis IT. (cr02)