DENPASAR|patrolipost.com – Sekretaris Daerah Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara di sela High Level Meeting (HLM) bersama KPw BI Bali di ruang Praja Utama, Kantor Walikota Denpasar, Selasa (22/10/2019) mentargetkan tahun 2020 Denpasar memiliki Controlled Atmosphere Storage (CAS).
CAS merupakan mesin atau sarana penyimpanan yang mengkombinasikan antara teknologi pendingin dengan teknologi pengkondisian udara. Udara yang dikondisikan adalah kelembaban, oksigen, karbondioksida, dan etilen. berguna menyimpan atau mengawetkan produk buah, sayuran, benih dan lainnya dengan mutu dan kualitas tetap terjaga.
“CAS ini cocok untuk stabilisasi pasokan, yakni saat panen raya disimpan ke dalam CAS atau sejenisnya dan dikeluarkan saat dibutuhkan,” sebut Rai Iswara yang didampingi Kepala KPw BI Bali, Trisno Nugroho.
Apa yang disampaikan Rai Iswara semata-mata tujuannya untuk menyelaraskan pasokan komoditas dalam menjaga inflasi Kota Denpasar. Selain keinginan memiliki CAS sendiri, dirinya juga menyampaikan langsung keinginannya memenangkan kompetisi yang tiap tahun diadakan oleh BI pusat.
“Sekarang kita punya nafas baru, dengan hadirnya pimpinan BI yqng baru tentu keinginan itu akan kita wujudkan bersama. Masak penghargaan tingkat dunia kita raih, untuk yang TPID belum sama sekali,” ucapnya yang diamini Trisno Nugroho.
Sedangkan pada kesempatan ini Trisno Nugroho juga menyampaikan, Denpasar sebagai indikator inflasi selain Singaraja perlu tetap menjaga pasokan komoditasnya. Menurutnya menjadi penting menjaga inflasi Denpasar agar tetap rendah.
“Tentu untuk menjaga inflasi kota Denpasar tidak bisa sendiri, ada komitmen bersama menuju ke arah sana,” sebutnya sembari menambahkan inflasi Denpasar masih di bawah rata-rata nasional.
“Jika inflasi terjaga dengan baik, pasokan lancar, tentu kebutuhan masyarakat akan terpenuhi yang berujung pada kesejahteraan,” tuturnya lagi.
Inflasi terjaga, pertumbuhan tinggi menandai masyarakat makmur, namun demikian Trisno juga mengingatkan potensi inflasi kapan saja bisa terjadi, tentu penyebabnya karena tersumbatnya pasokan komoditas yang berakibat fluktuatifnya harga.
“Ini yang mesti kita waspadai,” pungkasnya. (473)